JATIMTIMES - Meski si jago merah berhasil ditaklukkan tim gabungan, namun kobaran api masih belum mereda di kawasan Gunung Panderman. Bahkan muncul lagi titik api pada petak di kawasan Tumpak Seruk, Lereng Gunung Panderman, Kota Batu, Kamis (23/11/2023).
Karena itu tim gabungan dibagi menjadi tiga titik untuk melakukan pemadaman, yakni di petak 213 terdapat dua tim yang dikerahkan. Sementara satu tim dengan 42 personel di kawasan Tumpak Seruk, Lereng Gunung Panderman.
Baca Juga : Laporan PBB: Pemerintah Israel Klaim Air Hujan Miliknya, Palestina Dilarang Menadah Airnya
Tim gabungan melakukan pemadaman secara manual di titik lokasi. Petugas memanfaatkan ranting yang dipukulkan pada api dan membuat sekat bakar untuk mencegah kebakaran semakin meluas.
Tim gabungan terdiri dari BPBD Kota Batu, Perhutani KPH Malang, Babinsa Oro-Oro Ombo, Bhabinkamtibmas Oro-Oro Ombo, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Satpol PP, Agen Informasi Bencana Prov. Jatim, LMDH, relawan BPBD Kota Batu, dan warga.
“Titik baru ini bukan disebabkan dari rembetan, namun muncul yang masih belum diketahui penyebabnya,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu, Agung Sedayu.
Berapa luasan lahan yang terbakar juga masih dalam pendataan oleh petugas di lokasi. Selain itu penyebab kebakaran pada titik baru ini juga masih dilakukan invetigasi. Menurut Agung, meski jika nanti terjadi turun hujan belum tentu api bisa padam. Karena itu petugas tengah berupaya untuk memadamkan api di lokasi
Baca Juga : Kobaran Api di Hutan Gunung Panderman Berkurang Signifikan
Gunung Panderman mengalami kebakaran hutan sejak Selasa (21/11/2023). Kebakaran hutan terjadi lantaran ada sambaran petir yang terjadi pada lereng Gunung Panderman. Kurang lebih 29 hektare habis dilalap si jago merah. Yakni pada petak 227 seluas kurang lebih 17 hektare blok wajikan. Serta petak 213 kurang lebih 12 hektare pada blok bon klerek.