JATIMTIMES - Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang berencana akan menggencarkan pasar murah dan operasi pasar. Selain dimaksudkan untuk mengendalikan inflasi dan daya beli masyarakat, rencana itu juga dimaksudkan sebagai persiapan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kelangkaan bahan pokok menjelang moment Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi mengatakan, saat ini pihaknya sudah mulai melakukan pasar murah di secara bertahap di 5 kecamatan. Pasar murah yang dilakukan saat ini, yakni untuk mengendalikan inflasi daerah atas naiknya harga sejumlah bahan pokok.
Baca Juga : Bola Liar Poltekom, Pemkot Malang Minta Agar Masalah Segera Diselesaikan
“Untuk antisipasi (kelangkaan bahan pokok) jelang Nataru, mungkin akhir bulan nanti kita siapkan untuk operasi ke pasar-pasar tradisional. Termasuk, juga akan memantau stok-stok sembako di gudang serta di distributor semua,” ujar Eko.
Saat ini, pasar murah dilakukan dengan menyiapkan satu paket sembako yang berisi 3 jenis bahan pokok. Yakni beras SPHP 5 kilogram serta minyak goreng dan gula masing-masing 1 kilogram. Jika ditotal dengan harga normal dalam satu paket tersebut harganya sekitar Rp 120 ribu sampai Rp 150 ribu.
"Subsidi yang kita berikan sampai sekitar Rp 100 ribu ya. Karena satu paket sembako dalam pasar murah ini, bisa dibeli warga hanya dengan Rp 50 ribu saja," imbuh Eko.
Namun nantinya, selain tiga jenis bahan pokok tersebut, Diskopindag juga akan menyediakan bahan pangan lain dalam operasi pasar yang akan digelar. Seperti cabai, bawang merah, bawang putih hingga kentang. Itu juga dilakukan kerjasama dengan dinas terkait, yakni Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan).
“Nanti kita akan komunikasi dengan Dispangtan termasuk untuk mendistribusikan cabe, kentang yang sifatnya tanaman. Pasti untuk harga murah kita ada beberapa subsidi mungkin angkut, tenaga angkat, pengiriman, itu menjadi pertimbangan dan akan kita diskusikan lebih lanjut secepatnya,” jelas Eko.
Baca Juga : Dinas PUSDA Kabupaten Malang Dorong HIPPA Berbadan Hukum
Di akhir, Eko menekankan kesigapannya dalam menstabilkan stok bahan pokok hingga akhir tahun. Untuk saat ini, bahan pokok yang menjadi pantauan adalah gula pasir. Dimana harganya yang beredar di pasaran berkisar di Rp 18.000 hingga Rp 18.500.
“Stok gula juga sempat susah, tapi sekarang sudah aman sampai akhir bulan insyaallah. Tambahan stok bisa sampai 100 ton, itu kemungkinan di awal tahun. Akhir tahun ini coba kita turunkan semua harga sembako, termasuk gula,” pungkas Eko.
Sebagai informasi, dalam pasar murah yang digelar secara bertahap di 5 kecamatan saat ini, setidaknya ada sebanyak 10.375 paket sembako yang disiapkan Diskopindag. Dengan subsidi per paket yang ditaksir hingga Rp 100 ribu, makan jika ditotal Pemkot Malang menyiapkan anggaran sekitar Rp 1.037.500.000 untuk subsidi bahan pokok dalam pasar murah.