JATIMTIMES - Di media sosial tengah beredar video viral yang menunjukkan gas air mata keluar di jalanan sekitar Stadion Gelora Joko Samudra, Gresik, Minggu (19/11/2023) sore. Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun X @tanyakanrl.
Dalam video yang dibagikan tampak gas air mata yang mirip dengan rudal tampak jatuh keluar dari stadion ke jalanan. Dalam penjelasannya dikatakan bahwa pengguna jalan tidak menonton bola dan hanya melintas di sekitaran stadion, namun tiba-tiba ada gas air mata jatuh.
Baca Juga : 17 Suporter hingga Polisi Terluka saat Ricuh di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik
Akibat adanya gas air mata jatuh tersebut, tampak jalanan menjadi penuh kepulan asap dan membahayakan pengendara motor. Unggahan video itu pun menuai beragam komentar dari warganet. Beberapa warganet pun kembali mengungkit tragedi kanjuruhan dengan menyalahkan angin.
"Waduuh, bahaya buat pengguna jalan yang gak tau apa apa," ujar @yebeni*****.
"Kena angin itu makanya bisa sampe ke jalan raya. Wes pokok e salah angin," kata @coreta*****.
"Pedih cok kalau kena mata mana kena masyarakat lagi, aparat kayak gitu ga pernah diajarin risk management kah?," ucap @1stchapt*****.
"Itu mah salah angin, kayak di Kanjuruhan. Polisi Indonesia itu baik hati. Ga mungkin menyakiti rakyatnya," sambung @stay*****.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Gresik Iptu Wiwit Mariyanto mengklaim bahwa kericuhan sulit dikendalikan. “Di situ ada pemancing yang melempar batu dari bawah. Di parkiran sepeda itu kan tepatnya batu-batuan, dilemparlah dari bawah itu. Penonton itu beringas, kemudian ada beberapa korban dari pihak polisi," ujarnya.
Baca Juga : Dudy Oris Sukses Ajak Penonton Nyanyi hingga Joget Bareng di Konser PADI Reborn Malang
"Ini kalau kita bertahan terus, jumlah personelnya kalah dengan penonton beringas yang seperti itu. Akhirnya diberikan tindakan terukur itu tadi, tembakan gas air mata," tambahnya.
Senada dengan pernyataan tersebut, Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom menyebut bahwa penembakan gas air mata saat bentrokan di Stadion Gelora Joko Samudro pada Minggu (19/11/2023) sudah sesuai prosedur.
"Penembakan yang sudah dilakukan itu sudah sesuai dengan prosedur, karena tidak dilakukan di dalam stadion, dan itu juga di tempat terbuka," kata Adhitya.