JATIMTIMES - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur (Jatim) resmi menetapkan pembagian venues yang akan digunakan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX 2025 di Malang Raya. Event tersebut bakal berlangsung di tiga daerah, yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.
Porprov IX 2025 melombakan 62 cabang olahraga (cabor) dengan venues yang tersebar di tiga daerah di Malang Raya. Pembagiannya, sebanyak 37 disiplin cabor akan bertanding di Kota Malang, 32 di Kabupaten Malang, dan 15 di Kota Batu.
Baca Juga : 5 Ramuan Tradisional Efektif untuk Mengatasi Batuk Alergi dengan Mudah
Wakil Ketua Umum II KONI Jatim Irmantara Subagio menyampaikan bahwa penentuan venues didasarkan pada kesiapan tuan rumah beserta fasilitas yang ada. Selain itu, berdasarkan rekomendasi dari KONI Jatim dan technical delegate masing-masing cabor.
Pria yang akrab disapa Ibag ini menyebut, setelah beberapa kali pengecekan, termasuk yang terakhir pada akhir Desember 2024, secara umum venues sudah siap dan layak digunakan.
“Secara umum, venues yang ada sudah memenuhi syarat. Meskipun ada beberapa perubahan dalam rekomendasi, hal itu tidak mengubah aspek teknis,” kata Ibag, Senin (13/1/2025).
Perubahan yang dimaksud, lanjut Ibag, disebabkan faktor efektivitas, kesiapan tuan rumah, dan perangkat pertandingan. Dikatakannya, memang terdapat sejumlah cabor yang mengalami pemindahan lokasi tanding.
Sebagai contoh, cabor gulat yang awalnya dijadwalkan digelar di Rachman Camp Gulat, Kabupaten Malang, harus dipindah ke GOR Gajah Mada, Kota Batu. Alasan pemindahan tersebut karena kendala fasilitas parkir.
Baca Juga : Kontroversi Jual Beli LKS di MIN 5 Ngawi, Ada Dugaan Pungutan Ilegal
Sementara itu, cabor panjat tebing yang semula direncanakan berlangsung di GOR Ken Arok, Kota Malang, juga dipindah ke Politeknik Negeri Malang (Polinema). Ini ditetapkan setelah mengetahui bahwa lintasan yang disiapkan di GOR Ken Arok lebih cocok untuk latihan daripada pertandingan.
“Panjat tebing tetap di Kota Malang. GOR Ken Arok yang awalnya direncanakan, ternyata lebih diperuntukkan untuk latihan, bukan untuk pertandingan, sehingga kami geser ke Polinema. Jika kurang memadai, kami akan koordinasikan lebih lanjut dan, jika perlu, menyewa fasilitas tambahan,” jelas Ibag.
Lebih lanjut, Ibag menegaskan bahwa pemerintah daerah akan melakukan renovasi terhadap beberapa venues yang ada untuk mempercantik atau bahkan memperbaiki serta menambah fasilitas. Stadion Gajayana, misalnya, akan menjalani renovasi tahun ini untuk perbaikan lintasan atletik dan tribun penonton. Tentu saja dengan target penyelesaian sebelum gelaran Porprov dimulai. “Renovasi di GOR Gajayana dimungkinkan selesai sebelum porprov,” tandasnya.
