JATIMTIMES - Koordinator Wilayah (Korwil) Singosari dinobatkan sebagai Juara 3 Stand Terbaik pada Lomba dan Pameran Karya Inovasi Siswa, di Pendopo, Kepanjen, Kabupaten Malang pada hari Minggu (18/11/2023). Korwil Singosari memamerkan tiga karya unik yang mampu menarik perhatian dewan juri.
ROBOSA namanya, Robot Sampah Otomatis. Robot ini diciptakan berdasarkan permasalahan sampah yang dibuang sembarangan dan membuang tidak sesuai kelompok sampah organik dan non-organik. Tak hanya itu, setelah berhasil membuat sampah melalui robot ini, kita bisa mendapatkan stiker yang berisi fun fact tentang sampah, bagaimana pengelolaan sampah, dan lainnya.
Baca Juga : MCC, Salah Satu Kiat Kota Malang Melangkah Maju Jadi Kota Kreatif Dunia
ROBOSA ini dibuat oleh kolaborasi siswa SD dari 4 sekolah, yaitu SDN 1 Ardimulyo, SDN Candirenggo, SDN 4 Candirenggo, dan SDN 2 Watugede Kecamatan Singosari. Produk ROBOSA ini merupakan hasil workshop siswa yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Malang bekerjasama dengan Kedutaan Besar Amerika.
Tak ketinggalan, Topeng Kayu hasil karya Guru SDN 2 Toyomarto. Bukan hanya guru yang berkreasi, tapi siswa SDN 2 Toyomarto juga diberikan kesempatan untuk membuat karya topengnya sendiri.
Tapi kali ini, topeng terbuat dari limbah kertas seperti koran. Topeng karya siswa ini dipamerkan pada Festival Toyomarto yang dihadiri Bupati Malang, Sanusi.
“Anak-anak pastinya senang (ketika diajarkan membuat topeng kertas) karena Toyomarto sendiri sering mendapat penghargaan budaya dari Bupati,” ujar Khairul, Guru SDN 2 Toyomarto.
Topeng ini terinspirasi dari tokoh ‘Bujang Ganong’ dalam Seni Reog Ponorogo. Tokoh ini identik dengan wajah raksasa, hidung panjang, mata melotot, mulut terbuka dengan gigi yang besar/agak maju tanpa taring, wajah merah darah, dan rambut yang lebat warna hitam menutup pelipis kiri dan kanan.
Namun pada karya siswa SDN 2 Toyomarto, mereka diberi kebebasan untuk mengekspresikan warna dan karakter topeng yang mereka buat, tidak terpaku pada ciri khas Bujang Ganong yang memiliki wajah berwarna merah darah.
“Saya kembangkan saja sesuai potensi anak yang suka menggambar, se-kreatifnya mereka,” tambah Khairul.
Tak sampai disitu, karya unik lainnya yang dipamerkan saat Lomba dan Pameran Karya Inovasi Siswa ini adalah ‘Catur Werkudoro’. Bukan sembarang catur, ‘Catur Werkudoro’ karya Khairul, Guru SDN 2 Toyomarto ini memiliki ukuran yang tidak biasa.
“Saya rasa minat anak-anak untuk bermain catur sekarang ini berkurang, jadi saya pikir bagaimana caranya agar mereka tertarik bermain catur. Dan inilah inovasi saya,” jelas Khairul.
Motivasi Khairul untuk membuat catur raksasa ini didasari pada pentingnya manfaat catur apabila diajarkan kepada anak-anak. Bermain catur dapat merangsang pikiran anak dan membantu dalam pengembangan keterampilan kognitif seperti pemecahan masalah, perencanaan, dan analisis.
Baca Juga : Sekolah PBB Digempur Israel, Hamas Ungkap Korban di Gaza sudah Mencapai 12.300 Orang
“Anak yang bisa bermain catur itu biasanya pandai di Matematika, karena konsentrasinya tinggi,” tambah Khairul.
Dirinya berharap agar ke depannya, para siswa semakin semangat dan tertarik untuk memainkan catur, karena selain memberikan kegembiraan, permainan ini juga mampu melatih konsentrasi mereka dengan cara yang menyenangkan.
Untuk diketahui, Lomba dan Pameran Karya Inovasi Siswa ini diselenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Bekerja sama dengan Jatim Times Network (JTN). Lomba ini diikuti lembaga pendidikan dari tongkat PAUD, SD hingga SMP Negeri maupun Swasta di wilayah Kabupaten Malang.