JATIMTIMES - Keberadaan Malang Creative Center (MCC) menjadi salah satu kiat Kota Malang untuk terus melangkah maju menjadi Kota Kreatif Dunia. Dari sisi ekonomi kreatif, Kota Malang memiliki banyak talenta kreatif, dimana 17 sektor ekonomi kreatif bertumbuh.
Selaras dengan itu, Undang-undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Pemda), maka Pemda mempunyai tugas kewajiban untuk mewadahi sektor ekonomi kreatif. Begitupun pada UU 23 tahun 2014 tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) 24 tahun 2022, tentang pembiayaan ekonomi kreatif.
Baca Juga : Ini Dia Juara Stand Terbaik Lomba dan Pameran Karya Siswa 2023
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso mengatakan bahwa, pemerintah daerah telah menyiapkan segala instrumen untuk meraih predikat kota kreatif. Instrumen itu mulai dari regulasi hingga pembangunan sarana-prasarana pendukung ekonomi kreatif Kota Malang telah dilakukan. Salah satunya langkah kongkritnya adalah dengan pembangunan MCC.
Keberadaan MCC saat ini telah nyata berdampak pada kemajuan sektor ekonomi kreatif. Pada tahun 2022, trend positif ditunjukkan dengan prosentase pertumbuhan ekonomi sebesar 10,01 persen.
Tentu hal ini menjadi tanda dan menunjukan kebangkitan ekonomi kreatif selepas pandemi Covid 19. "Pemerintah punya kewajiban sesuai UU 23 tahun 2014 tadi untuk menyediakan sarana prasarananya untuk semakin mendongkrak kemajuan ekonomi kreatif. Salah satunya leeat keberadaan MCC," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso dalam Pembukaan UKW, beberapa waktu lalu.
Regulasi UU 23 tahun 2014 yang tercantum dalam PP 24 tahun 2022 kemudian dibreakdown di tataran Pemkot dengan melakukan percepatan penetapan Perwal Rencana Aksi Ekraf 2024-2028. Hal ini menjadi salah satu quick win dalam menjaga kesinambungan tumbuh kembang ekonomi kreatif di Kota Malang.
Di dalamnya terdapat 14 program prioritas. Secara rinci, program tersebut yang pertama adalah; Menginisiasi dan mengembangkan sarana setempat berbasis industri kreatif; Pembangunan akses skema permodalan perbankan dan non perbankan serta mendorong terbentuknya Malang investor forum dan agrikultur ekonomi kreatif.
Kemudian, program prioritas selanjutnya adalah mempermudah layanan akses legalitas industri kreatif; Inkubasi bisnis dan pengembangan kapasitas pelaku ekonomi kreatif; Inisiasi dan peningkatan minat berwirausaha baru sektor Ekraft; Fasilitas akses ke lembaga sertifikasi serta dokumentasi portofolio.
Berikutnya, Branding sosialisasi dan pemasaran produk ekonomi kreatif; Peningkatan kualitas dan kuantitas event ekosistem MCC; Sinkronisasi regulasi dan kebijakan sektor ekonomi kreatif; Optimalisasi dan fasilitasi hasil riset atau penelitian pada ekonomi kreatif; Pusat data industri kreatif
Kolaborasi hexa helix ekonomi kreatif perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan terkahir Ekonomi kreatif berbasis etika lingkungan.
Wakil Ketua Ekonomi Kreatif (KEK) Kota Malang, Vicky Arief yang juga menjadi inisiator berdirinya MCC mengatakan, hadirnya MCC bukan secara instan. Namun melalui proses panjang untuk mendorong kemajuan ekonomi kreatif Kota Malang. Berawal dari diskusi warung kopi, kemudian berlanjut pada tahapak komunikasi intens dengan berbagai stakeholder.
Baca Juga : Luluskan 750 Wisudawan, Unisba Blitar Lahirkan Generasi Tangguh dan Profesional
"Dari diskusi warung kopi MCC lahir. MCC menjadi harapan tumbuhnya ekonomi kreatif. Di sini para pelaku ekonomi kreatif berkumpul," katanya.
Menjadi sebuah keharusan menggerakkan ekonomi kreatif, karena dikatakan Vicky bahwa Kota Malang memiliki keterbatasan dalam pengembangan sektor sumberdaya alam. Sehingga dengan potensi SDM yang ada, dimana banyak pelaku kreatif, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin.
Konsultan Data Analyst dan Artificial Intelligence, Asandra Salsabila menambahkan, Artificial Inteligence (AI) saat ini telah berkembang pesat. Hal ini tentunya mendukung dalam upaya pengembangan ekonomi kreatif. Terlebih lagi, hadir tempat atau wadah para pelaku ekonomi kreatif, yakni MCC. Keberadaan MCC, memberikan kesempatan pelaku ekonomi kreatif untuk lebih berkembang dengan pemanfaatan teknologi AI tersebut.
"Kota Malang sangat berpotensi menjadi tempat berkembangnya perusahaan-perusahaan creative agency dan Search Engine Optimization (SEO) agency.
Seperti contohnya di Yogjakarta juga banyak berkembang kreatif agensi yang membuat AI sendiri," pungkasnya.