free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Internasional

Korban Terus Bertambah, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Berhenti Beroperasi Total

Penulis : Mutmainah J - Editor : A Yahya

17 - Nov - 2023, 22:32

Placeholder
Rumah sakit Indonesia yang berada di Gaza. (Foto dari internet)

JATIMTIMES - Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza benar-benar telah berhenti beroperasi karena kurangnya pasokan dan banyaknya pasien, saat perang terus berkecamuk antara Israel dan Hamas. RS Indonesia yang terletak di wilayah utara Jalur Gaza itu dilaporkan kewalahan menangani banyaknya korban luka akibat perang.

Seperti dilansir Al Arabiya dan Al Jazeera, Jumat (17/11/2023), situasi terkini di RS Indonesia itu diungkap oleh koresponden Al Arabiya di lapangan dan Direktur RS Indonesia Atef al-Kahlout.

Baca Juga : 7 Rekomendasi Mesin Cuci LG Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasi

"Kami tidak bisa menawarkan layanan apa pun lagi... kami tidak bisa menawarkan tempat tidur apa pun kepada para pasien," tutur al-Kahlout saat berbicara kepada Al Jazeera, Kamis (16/11/2023) waktu setempat.

Sementara RS Indonesia memiliki kapasitas untuk 140 pasien, al-Kahlout mengatakan bahwa sekitar 500 pasien saat ini berada di dalam rumah sakit tersebut. Dia bahkan menyatakan dirinya meminta ambulans untuk 'tidak membawa lebih banyak orang-orang yang terluka' ke rumah sakit itu karena kurangnya kapasitas.

Dituturkan al-Kahlout bahwa departemen-departemen yang ada di RS Indonesia 'tidak bisa melaksanakan tugas-tugas mereka'. Para tenaga kesehatan di rumah sakit itu menyebut adanya kekurangan pasokan yang parah.

"Kami tidak memiliki tempat tidur," ucap salah satu tenaga kesehatan RS Indonesia saat mendampingi koresponden Al Jazeera berkeliling gedung rumah sakit.

"Orang ini membutuhkan unit perawatan intensif," imbuhnya, sembari menunjuk ke seorang pemuda yang terletak di lantai saat ditangani oleh seorang perawat.

"Dan (di sini)," ujar tenaga kesehatan itu sambil menunjuk seorang pasien yang kakinya diamputasi, "Kami tidak mempunyai obat".

"Kami menerima orang-orang yang terluka dari Wadi Gaza hingga Beit Hanoon. Beberapa dari mereka telah berada di sini selama 10 hari," sebutnya.

Baca Juga : Jelang Tutup Tahun, Serapan PBB-P2 Kabupaten Bondowoso Capai 69,40 Persen

Sebelumnya seorang pejabat Hamas mengatakan pada Selasa (14/11) waktu setempat bahwa pengeboman dan operasi darat Israel terhadap Jalur Gaza telah membuat 25 rumah sakit, dari total 35 rumah sakit, tidak bisa beroperasi secara layak.

"Mereka juga menghancurkan 94 gedung pemerintah dan 253 sekolah," sebut seorang pejabat Hamas yang berbasis di Lebanon, Osama Hamdan, dalam konferensi pers di Beirut.

Nyaris 30.000 orang mengalami luka-luka sejak Israel melakukan pengeboman besar-besaran terhadap Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu, setelah Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap wilayah Israel bagian selatan yang dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang.

Rentetan serangan Israel di Jalur Gaza selama lebih dari sebulan terakhir dilaporkan telah menewaskan lebih dari 11.400 orang, termasuk lebih dari 4.600 anak.

Israel juga sangat membatasi pasokan air, makanan, listrik dan bahan bakar. Badan-badan bantuan kemanusiaan memperingatkan adanya bencana kemanusiaan di daerah kantong Palestina tersebut.


Topik

Internasional Gaza save palestina



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

A Yahya