free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Internasional

Serangan Israel Tanpa Henti, WHO Kehilangan Kontak dengan RS Al-Shifa

Penulis : Mutmainah J - Editor : Dede Nana

12 - Nov - 2023, 18:41

Placeholder
RS Al-Shifa di Gaza. (Foto dari internet)

JATIMTIMES - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan telah kehilangan komunikasi dengan tim di dalam Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza, Palestina. Komunikasi terputus saat Gaza diserang habis-habisan oleh Israel.

"Ketika laporan mengerikan mengenai rumah sakit yang menghadapi serangan berulang terus bermunculan, kami berasumsi kontak kami bergabung dengan puluhan ribu pengungsi dan meninggalkan daerah tersebut," kata WHO dalam sebuah postingan di X seperti dilansir Aljazeera, Minggu (12/11/2023).

Baca Juga : Mahasiswi Unej Asal Balikpapan Tewas di Lereng Gunung Argopuro

WHO mengungkap, berdasarkan laporan yang mereka terima ada sejumlah orang melarikan diri dari rumah sakit telah ditembak, terluka, dan bahkan terbunuh. Selama 48 jam terakhir, menurut WHO, Rumah Sakit Al-Shifa yang merupakan kompleks medis terbesar di Gaza dilaporkan telah diserang berkali-kali oleh Israel dan menyebabkan beberapa orang tewas serta banyak lainnya terluka.

"Unit perawatan intensif mengalami kerusakan akibat pemboman, sementara area rumah sakit tempat pengungsi berlindung juga rusak. Seorang pasien yang diintubasi dilaporkan meninggal ketika listrik padam," tulis WHO dalam akun X-nya.

Dalam laporan terakhir, WHO mengatakan RS Al-Shifa dikelilingi tank Israel. Staf WHO melaporkan kekurangan air bersih dan risiko fungsi-fungsi penting yang tersisa, termasuk ICU, ventilator, dan inkubator, segera ditutup karena kekurangan bahan bakar sehingga membahayakan nyawa pasien.

"WHO memiliki keprihatinan besar terhadap keselamatan para petugas kesehatan, ratusan pasien yang sakit dan terluka, termasuk bayi yang memerlukan alat bantu hidup, dan para pengungsi yang masih berada di rumah sakit. Jumlah pasien rawat inap dilaporkan hampir dua kali lipat kapasitasnya," tulis WHO.

Mereka pun menegaskan, pasien yang mencari layanan kesehatan tidak boleh merasa takut, dan petugas kesehatan yang telah bersumpah untuk merawat mereka tidak boleh dipaksa mempertaruhkan nyawa untuk memberikan layanan. WHO kembali menyerukan gencatan senjata segera di Gaza sebagai satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa dan mengurangi tingkat penderitaan yang mengerikan.

"Rumah sakit, pasien, staf kesehatan, dan orang yang berlindung di fasilitas kesehatan dilindungi berdasarkan Konvensi Jenewa dan Hukum Humaniter Internasional," tulis WHO.

"WHO juga menyerukan evakuasi medis yang berkelanjutan, tertib, tanpa hambatan dan aman bagi pasien yang terluka parah dan sakit ke Mesir melalui Penyeberangan Perbatasan Rafah. Semua sandera harus menerima perawatan medis yang sesuai dan dibebaskan tanpa syarat," tulis WHO.

Baca Juga : Dihadiri Jokowi, Ini Resolusi Keras KTT OKI Soal Gaza

Sementara sebelumnya militer Israel membantah adanya pengepungan di Rumah Sakit Al-Shifa tersebut. Namun, kamera dari jurnalis AFP merekam tembakan keras dan ledakan yang terdengar pada Sabtu (11/11) di dekat Rumah Sakit Al-Shifa.

Bahkan, menurut Dokter HAM yang bertugas di RS Al-Shifa melaporkan bahwa tentara Israel tengah mengepung RS Al-Shifa. "Gambaran yang kita lihat sekarang di Shifa bukan lagi bencana kemanusiaan - ini adalah hukuman mati kolektif," kata Dokter untuk Hak Asasi Manusia Israel.

Bahkan, akibat RS Al-shifa dikepung Israel, 2 bayi prematur harus meninggal. "Akibat kekurangan listrik, kami dapat melaporkan bahwa unit perawatan intensif neonatal berhenti berfungsi. Dua bayi prematur telah meninggal dan ada risiko nyata terhadap kehidupan 37 bayi prematur lainnya di rumah sakit Al-Shifa, kata kelompok dokter Israel dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Al Arabiya News, Minggu (12/11/2023).

Selama lima pekan perang di Gaza, tidak ada bahan bakar yang masuk. Hal itu berdampak buruk pada banyak rumah sakit dan klinik yang mengandalkan generator.

"Rumah sakit dikepung, tidak ada pilihan untuk membawa masuk jenazah dan orang-orang yang terluka tergeletak di luar. Tidak ada pergerakan masuk atau keluar rumah sakit," kata Dokter untuk Hak Asasi Manusia Israel.


Topik

Internasional who rs al shifa gaza israel israel kepung rs gaza



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Dede Nana