JATIMTIMES - Baru-baru ini media sosial platform X (Twitter) tengah viral video yang menunjukkan helikopter Apache Israel menembaki warganya sendiri pada 7 Oktober lalu, saat pejuang Hamas melakukan serangan mendadak ke Israel.
Tembakan Israel kepada warganya itu diklaim terjadi lantaran pihaknya susah membedakan antara warga sipil dengan pejuang Hamas. Penembakan itu tepatnya terjadi kepada warga Israel yang menonton konser musik Supernova.
Baca Juga : Rektor UIN Malang:Akademisi Harus Membela Orang-orang Tertindas
Dalam video yang viral tersebut, salah satunya diunggah akun X @Partisangirl dijelaskan bahwa helikopter Apache Israel menembaki siapa pun yang terlihat. Utamanya beberapa penumpang mobil yang sedang berusaha kabur dari lokasi.
Melansir laporan Middle East Monitor, Israel bahkan mengakui helikopter Apache menembaki warga sipil mereka yang berlari dari festival musik Supernova.
“Para pilot menyadari bahwa ada kesulitan yang luar biasa dalam membedakan antara pos-pos dan pemukiman yang diduduki Hamas atau warga sipil. Tingkat tembakan terhadap ribuan militan Hamas pada awalnya sangat besar, dan hanya pada titik tertentu saja yang berhasil. Pilot mulai memperlambat serangan dan memilih target dengan hati-hati," tulis keterangan dalam laporan Middle East Monitor, dikutip Jumat (10/11/2023).
Media Israel, Ynet, edisi 15 Oktober 2023 juga mengkonfirmasi serangan helikopter tempur Israel. Dilaporkan Israel menembaki warganya sendiri karena sulit membedakan orang-orang yang sedang berlarian di bawah. Mereka tak bisa membedakan pejuang Hamas dengan peserta musik Supernova. Akibatnya Israel menembaki banyak target sehingga membuat 206 sipil tewas.
Sementara itu, masih dikutip Middle East Monitor juga menuliskan laporan langsung yang baru diperoleh dari para saksi bentrokan Israel dengan militan Hamas pada tanggal 7 Oktober. Di mana dalam laporan itu menunjukkan bahwa dalam keputusasaan, untuk membendung serangan Hamas yang mendadak tersebut, pasukan Israel tanpa pandang bulu menembaki warga mereka sendiri dengan senjata berat. Sehingga berpotensi mengakibatkan banyak kematian orang Israel akibat serangan tersebut.
Menurut para saksi mata dan sumber-sumber Israel yang dikumpulkan oleh The Grayzone, bertentangan dengan laporan Israel tentang peristiwa yang terjadi pada 7 Oktober. Sehingga muncul dugaan klaim Israel yang menyebut 1400 tewas, saat pejuang Hamas menyerang Israel bukan hanya disebabkan oleh Hamas. Namun Israel sendiri yang menembaki warga sipilnya.
Selain itu, klaim sebelumnya beredar dari Israel bahwa pejuang Hamas meminggal 40 bayi pada tanggal 7 Oktober itu juga ditolak secara luas dan dianggap sebagai propaganda yang oleh para kritikus. Rumor itu dirancang untuk menggalang simpati untuk Israel yang telah menyerang 2,2 juta penduduk Gaza.
Dari beberapa laporan The Grayzone disebutkan jika klaim Israel itu justru yang terjadi sebaliknya. Karena sejatinya militer Israel sendiri yang bertanggung jawab atas banyaknya kematian warga sipilnya.
Baca Juga : Hari Pahlawan, Satlantas Polres Ngawi Beri Kejutan Pemohon SIM
Menurut Tuval Escapa, koordinator keamanan di Kibbutz Be’eri yang membuat hotline antara warga dan tentara, para komandan Israel membuat “keputusan sulit” termasuk “menembaki penghuni rumah-rumah di Israel untuk melenyapkan Hamas dan para sandera.”
Salah satu warga sipil Israel, Yasmin Porat, yang selamat dari penyanderaan Hamas di Be’eri menyatakan bahwa, selama bentrokan sengit, Pasukan Khusus Israel “tidak diragukan lagi” membunuh semua sandera yang tersisa, termasuk dua militan Hamas yang menyerah dengan menggunakan peluru tank dan tembakan.
Porat mengenang bagaimana militan Hamas memperlakukan para sandera dengan “sangat manusiawi”, dengan tujuan hanya membawa mereka kembali ke Gaza, sebelum pasukan Israel menyerbu gedung tersebut.
Dia menyaksikan pasangannya masih hidup, sebelum dia ditembak mati oleh Israel, bersama dengan sandera lainnya dalam baku tembak yang kacau itu.
Video lain dari dalam kibbutze dikatakan menunjukkan mayat-mayat yang tertutup puing-puing, kemungkinan besar berasal dari peluru tank yang ditembakkan langsung ke rumah-rumah oleh tentara Israel.
Bukti lebih lanjut datang dari saksi Danielle Rachiel, yang menggambarkan hampir terbunuh setelah melarikan diri dari serangan Hamas di festival musik Nova. Saat dia berkendara ke tempat yang aman, pasukan keamanan Israel menembak langsung ke kendaraannya sampai dia berteriak dalam bahasa Ibrani untuk mengidentifikasi dirinya sebagai orang Israel.