JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menargetkan tahun 2024 seluruh wilayah di Kabupaten Malang tidak ada yang terdampak bencana kekeringan seperti yang sekarang terjadi di lima kecamatan.
Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto menyampaikan, saat ini Pemkab Malang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang bekerja sama dengan Perumda Air Minum Tirta Kanjuruhan untuk menyuplai air bersih secara rutin di daerah terdampak kekeringan.
Baca Juga : Berbelok Dukung Prabowo-Gibran, Menantu Jokowi Ungkap Alasannya
"Untuk mengatasi kekeringan, alhamdulillah BPBD bekerja sama dengan PDAM Tirta Kanjuruhan yang kita miliki. Sudah kita dorong secara keseluruhan. Sehingga di wilayah-wilayah (terdampak kekeringan) itu sudah kami suplai airnya," ujar Didik.
Mantan ketua DPRD Kabupaten Malang yang pernah menjabat sebagai kepala desa Tunjungtirto ini menuturkan, BPBD Kabupaten Malang bekerja sama dengan Perumda Air Minum Tirta Kanjuruhan telah menyuplai air bersih di daerah terdampak lebih dari 5,2 juta liter.
Menurut Didik, berdasarkan catatan BPBD Kabupaten Malang, per hari Selasa (7/11/2023) terdapat 18 desa di lima kecamatan di Kabupaten Malang yang terdampak kekeringan. Yakni Kecamatan Kalipare, Donomulyo, Sumbermanjing Wetan, Jabung, dan Singosari.
Lebih lanjut, untuk mengantisipasi daerah terdampak bencana kekeringan, saat ini Pemkab Malang telah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaam Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI senilai Rp 250 miliar untuk pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM).
"Ada bantuan dari pemerintah pusat sekitar Rp 250 miliar itu yang hari ini PDAM Tirta Kanjuruhan sudah membuat saluran irigasi dari Bantur sampai ke Sumawe. Saat ini sedang berproses," ungkap Didik.
Baca Juga : Inovasi dalam Energi Hijau dan Pengolahan Limbah, SIER Raih Silver Rank dari ASRRAT
Menurut dia, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Pemkab Malang dengan dibantu pemerintah pusat, ditargetkan pada tahun 2024 mendatang sudah tidak ada wilayah yang terdampak bencana kekeringan.
"Hari ini sedang berproses semuanya. Insya Allah 2024 clear untuk kekeringan sudah kita selesaikan. Iya (nol wilayah kekeringan di tahun 2024)," pungkas Didik.