JATIMTIMES - JATIM ART FORUM 2023 telah menggelar acara "Workshop Penulisan Seni Rupa" yang diselenggarakan di Taman Krida Budaya Jawa Timur (8/11/2023). Workshop ini merupakan upaya untuk memperkenalkan dan mengedukasi peserta tentang seni rupa serta pentingnya kritik seni dalam apresiasi seni.
Aditya Nirwana, Dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Ma Chung menjadi pembicara dalam acara ini. Dalam presentasinya, Aditya Nirwana membahas peran kritik seni dan bagaimana masyarakat seringkali memiliki konotasi negatif terhadapnya.
Baca Juga : Pj Bupati Sugiat Buka Festival Qasidah Tingkat Pelajar SMP Se-Jombang
Ia menjelaskan bahwa kritik seni seharusnya diartikan sebagai bentuk apresiasi terhadap seni. Setiap individu, termasuk orang awam sekalipun memiliki hak untuk mengkritik seni sebagai bagian dari proses apresiasi.
Aditya Nirwana juga menjelaskan tahapan kritik seni, yang meliputi deskripsi, analisis, interpretasi, dan evaluasi. Ia mengungkapkan bahwa menulis kritik seni merupakan perjalanan mental.
"Menulis kritik seni bagi saya adalah sebuah perjalanan mental yang kognitif dalam menjelajahi dunia simbol dalam seni, menemukan makna dan nilai dari karya seni," kata Aditya.
Selain itu, beliau menggarisbawahi pentingnya popularisasi kritik seni, khususnya di era digital. Ia mendorong para peserta untuk menggunakan berbagai platform online, seperti website, media sosial seperti Instagram, dan TikTok, untuk menyebarkan kritik seni.
"Saat ini saya sedang berusaha untuk bagaimana membuat tulisan saya menjadi lebih populer, bisa dibaca oleh semua orang, bahkan kepada pembaca yang kurang tahu tentang seni," tambahnya.
Kritik seni sendiri biasanya diwadahi dalam media cetak seperti katalog pameran seni rupa, majalah seni, dan juga media digital seperti artikel berbasis website maupun media sosial berupa konten atau ulasan.
Baca Juga : Tak Pernah Ganti Personel selama 26 Tahun, Ini Alasan Padi Reborn Tetap Solid
"Saat ini, media sosial bisa menjadi wadah untuk para seniman mendapat masukan atau kritik seni dari orang awam, karena audiens lebih heterogen," jelas Aditya.
Workshop ini dilanjutkan dengan latihan menulis kritik seni yang melibatkan para peserta.
“(Tujuannya adalah untuk) melatih keterampilan menulis, sebenarnya menulis itu penting untuk kesehatan mental,” ungkap Aditya.
Aditya juga berharap agar workshop ini dapat membantu peserta untuk bisa lebih mengekspresikan pemikiran dalam bentuk tulisan, supaya skill menulis tidak hilang tergantikan dengan "scrolling".