JATIMTIMES - Cuaca estrem berpotensi besar terjadi selama periode peralihan musim (pancaroba). Karena itu masyarakat diimbau untuk mewaspadai cuaca ekstrem selama musim pancarova ini.
Berdasarkan Info BMKG, arah angin bertiup sangat bervariasi sehingga mengakibatkan kondisi cuaca bisa berubah secara tiba-tiba dari panas ke hujan atau sebaliknya. Dapat membuat potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dengan durasi singkat dan sporadis. Kemudian hujan lebat disertai petir dan angin kencang, puting Beliung, hingga hujan es.
Baca Juga : Hujan Deras Pertama di Kota Batu, Sebabkan Tanah Longsor
Dampak pada periode peralihan musim pancaroba ini bisa menimbulkan cuaca ekstrem. Yakni puting beliung, hujan es, dan kilat petir.
Kemudian cuaca ekstrem berdampak merusak di area sekitarnya. Menyebabkan kebakaran akibat sambaran petir. Menyebabkan bangunan rusak, pohon tumbang, tanah longsor, gagal panen, hingga banjir.
Untuk menghindari dampak musim pancaroba, Info BMKG mengimbau agar dilakukan mitigasi pancaroba sejak. Perlu kontribusi masyarakat hingga stakeholder.
Khususnya masyarakat diimbau melakukan pengecekan dan pembersihan drainase antisipasi banjir. Waspada longsor bagi yang tinggal di perbukitan, lereng, dan pegunungan. Waspada jalan licin dan pandangan terbatas saat berkendara.
Lalu berlindung di tempat aman jika terjadi hujan disertai petir. Pemangkasan pohon-pohon besar. Penguatan bagian atap rumah. Akses informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini BMKG.
Untuk stakeholder agar merancang mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometereologis selama musim hujan. Optimalisasi edukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana saat musim hujan.
Baca Juga : Baca Doa ini Ketika Cuaca Mendung Diselimuti Awan Hitam
Edukasi masyarakat pentingnya memperhatikan peringatan dini. Menjadikan informasi Prakiraan Musim Hujan 2023/2024 BMKG sebagai acuan untuk menyusun rencana aksi dini.
Sedang pancaroba merupakan periode peralihan dari periode musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Hujan pada periode pancaroba biasanya terjadi pada siang/sore hari bahkan dapat terjadi hingga malam hari.
Salah satu ciri periode peralihan musim pancaroba ditandai oleh pertumbuhan awan Comulonimbus (CB). Ciri-ciri awan Comulonimbus yakni, muncul di saat pagi menielang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas, serta jelang sore awan CB menjadi gelap dan menyebabkan hujan, petir, dan angin.
