JATIMTIMES - Belakangan ini nama Pengasuh Majelis Taklim Sabilu Taubah Agus Muhammad Iqdam Kholid atau akrab disapa Gus Iqdam tengah menjadi sorotan. Hal ini terjadi lantaran adanya polemik saling lempar pernyataan antara Gus Iqdam dengan pengasuh Ponpes Miftahul Qulub Lamongan KH Abdul Rouf.
Kasus ini bermula dari pernyataan Gus Iqdam yang menyebutkan bahwa tidak ada jadwal pengajian di Lamongan. Ada beberapa ucapannya yang dinilai menyinggung pihak pengundang. Klarifikasi itu lantas dibalas dengan penjelasan dari pengasuh Ponpes Miftahul Qulub Lamongan, KH Abdul Ro'uf.
Baca Juga : Wadahi Kreativitas, Dispendik Kabupaten Malang Gelar Lomba Video Inovasi Pembelajaran
Paling anyar, Gus Iqdam juga mengklarifikasi duduk perkara dan meminta maaf kepada keluarga besar Ponpes Miftahul Qulub Lamongan dan jemaah di Lamongan.
Dalam klarifikasinya melalui akun TikTok @hadrohsabilutaubah, Gus Iqdam sebelumnya meminta maaf karena salah menyebutkan jika pihak Panitia Haul 15 Miftahul Qulub Lamongan tak sowan ke dirinya.
“Mungkin itu kesalahan saya yang bilang merasa tidak disowani, padahal beliau-beliau itu datang tapi gak ketemu. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ujar Gus Iqdam.
Suami Ning Lila Lirboyo ini mengakui jika saat disowani pihak Miftahul Qulub Lamongan atau sekitar tanggal 15 Oktober itu dirinya tengah dalam kondisi sakit. Jadi dua pekan sebelum acara Lamongan atau 15 Oktober 2023, pukul 00.00, saat itu, sepulang ngaji dari Pucanglaban jam pertama dan kedua di Panjer Kabupaten Tulungagung, ia merasakan drop.
Akhirnya pukul 01.00 dini hari masuk ke klinik. Lalu, paginya bangun sekitar pukul 08.00, kebelet ke kamar mandi. Salah satu penderek atau santri beliau bernama Yadi yang menghantarkan ke kamar mandi. Sementara Ilham atau yang kerap disapa Jebor menemui Panitia Haul dari Lamongan tersebut.
"Tanggal 15 Juni sudah agak lumayan sehat. Jebor menemui saya membawa undangan, Gus kemarin ada orang yang sowan di rumah sakit seperti ini seperti ini mengantarkan undangan. Supaya Gus Iqdam dijadwalkan datang di Lamongan," ujarnya.
Sementara Jebor saat bertemu dengan pihak Miftahul Qulub Lamongan menyebutkan jika pada tanggal tersebut sudah ada jadwal. Selain sebelumnya ada jadwal 28 Oktober di Ngawi, keesokan harinya 29 Oktober 2023 harus di Kandat Kediri. Termasuk juga kadangkala ada jadwal tambahan mampir ke sahabat sepulang dari pengajian.
"Beliau (panitia) bilang memaksa suruh datang, kalau bisa menjadwalkan. Saya sudah bilang bahwa Gus Iqdam mboten saget untuk datang ke situ. Selain acara 28 kita di Ngawi dan juga dadakan biasanya setelah ngaji mampir ke rumah sahabat kita soalnya tanggal 29-nya juga sudah ada di Kandat sore," terang Jebor.
Gus Iqdam menegaskan jika sejak dari awal pihaknya melalui sang asisten Ilham tidak pernah memberikan jadwal untuk hadir di acara haul.
“Tiba-tiba ada pamflet fotonya Gus Iqdam tanggal 24 Oktober 2023 jam 06.29 pagi. Kemudian saya membalas 06.50 WIB saya membalas bahwa Gus Iqdam belum bisa hadir,” kata Jebor.
Kemudian mendekati hari H pada tanggal 29 banyak pihak yang menghubungi Gus Iqdam menanyakan apakah benar datang di acara Haul Lamongan. "Dan saya mohon maaf saya juga tidak bilang kalau Gus Iqdam itu sakit pada hari itu," tegas Jebor.
Gus Iqdam mengatakan jika sejak dari awal dirinya sudah ada jadwal oleh pihak lain yang jauh-jauh hari datang sebelum panitia Haul Lamongan menyampaikan undangan. Dia pun menegaskan kalau saat hari H di Lamongan dirinya tidak sakit. Sebab kondisi sakit adalah saat pihak Ponpes Lamongan menemui Gus Iqdam. "Saya di Kandat malamnya di Ponggok Blitar, saya gak sakit," kata Gus Iqdam.
"Saya kesal dan marah kenapa, karena seakan-akan jamaah saya ini dibohongi, padahal saya di rumah sehat ngaji. Itu infonya juga sudah jauh-jauh hari," tegas Gus Iqdam.
Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II Blitar ini menyampaikan apabila belum ada kesepakatan jadwal, sebaiknya tak usah memasang fotonya di acara Haul itu. "Agar orang-orang itu (Jamaah ST) tidak kecewa ya jangan dinaikkan foto saya," jelas Gus Iqdam.
Gus Iqdam menyampaikan kembali permohonan maaf lagi karena tidak tahu pihak Pondok Pesantren Mifathul Qulub adalah orang besar.
"Kita itu cuman orang biasa, saya juga bukan DAI yang populer, intinya saya bilang seperti itu kecewa kita belum deal jadwal kenapa kok foto saya tetap dinaikkan. Yang kecewa itu jamaah yang ingin mengikuti kita," tegas Gus Iqdam.
Gus Iqdam yang didampingi Jebor pun mengakhiri video klarifikasinya dengan meminta maaf. Dia berharap hal ini bisa menjadi pelajaran bagi semuanya, bahwasannya jangan terburu-buru memasang pamflet atau poster sebelum ada deal-dealan jadwal. Mengingat jamaah ST (sebutan dari Sabilu Taubah) tersebar di berbagai daerah dan rela menunggu.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada keluarga Lamongan untuk tidak diperpanjang. Al fatihah pun dicabut gak papa wong saya sehat, mohon maaf sebesar-besarnya," kata Gus Iqdam.
Baca Juga : Bikin Resah Warga di Tulungagung, Apa Artinya Klithih?
"Saya mohon maaf kepada Bu Nyai dan Pak Kiai kiranya saya menyakiti hati panjenengan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Yang lain ketika belum ada deal-dealan jadwal, jangan terburu-buru membikin pamflet atau video," tutup Gus Iqdam.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan pengakuan Gus Iqdam Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam II Blitar mengenai adanya oknum yang memakai namanya untuk meramaikan acara. Padahal pihak panitia itu tidak pernah mengundang Gus Iqdam dalam acara itu.
"Saya larang keras dan saya sangat kecewa. Banyak oknum-oknum untuk meramaikan acaranya tiba-tiba bikin pamflet, 'Gus Iqdam Hadir' kaya kemarin di Lamongan itu. Messake jemaah, saya ga messake panitia yang undang, panitia itu cuma gaya-gayaan," kata Gus Iqdam dikutip Tribunmataraman.com dari video yang viral.
Gus Iqdam menyatakan, jangan sampai seperti di Lamongan, dirinya benar-benar tidak didatangi. Jebor sebagai pengatur jadwal Gus Iqdam juga tidak merasa ada jadwal tersebut.
"Ojo sampe koyo sing neng Lamongam kulo mboten kroso disowani, Jebor yo ora kroso ngekei jadwal, moro-moro ono fotone kulo," ujar pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah ini.
Dalam kejadian di Lamongan tersebut dengan adanya informasi akan datangnya Gus Iqdam ke Lamongan, ada jemaah yang karena cintanya kepada Gus Iqdam, sampai-sampai membuat roti bergambarkan wajah Gus Iqdam.
Dia menunggu Gus Iqdam datang. Ternyata ditunggu sampai usai Gus Iqdam tidak datang, memang karena tidak ada jadwal. "Enten jemaah karena saking demene kulo, ngantos bekto roti tart digambari kulo, mesakne, ngenteni neng kono, tibakno ora ono aku. Kadang teng Sumatera barang, Gus Iqdam datang," ujar Gus Iqdam.
Ternyata kasus mencatut nama ini tak hanya terjadi di Lamongan saja, melainkan sudah sampai Sumatera yang menjual namanya untuk acara pengajian. Ia memperingatkan dengan keras jangan sampai pengajian untuk menipu. "Kasihan jemaahnya," lanjutnya.
Sementara itu Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Qulub Lamongan KH Abdul Rouf memberikan klarifikasi mengenai pernyataan Gus Iqdam.
Menurut KH Abdul Rouf bahwa pihaknya sudah mengundang Gus Iqdam untuk hadir di acara Haul ke 15 besok.
“Sangat saya sayangkan kebesaran nama beliau yang namanya viral di tengah-tengah masyarakat bilang seperti itu kayaknya seperti saya ini mencatut nama, saya ini tidak sopan Saya tidak berkunjung ke rumah beliau,” ujarnya.
Menurut KH Abdul Rouf bahwa pihaknya sudah mendatangi kediaman Gus Iqdam pada tanggal 15 Oktober 2023. "Saya diantar oleh mantan Ketua DPRD Kabupaten Kediri Pak Arifin beserta ibu menuju ke rumah beliau," terangnya.
“Saat sampai di rumah beliau (Gus Iqdam), beliau tidak ada karena sedang berada di rumah sakit. Kemudian saya diantarkan ke rumah sakit yang jaraknya sekitar 10 KM,” jelas KH Abdul Rouf.
Masih kata KH Abdul Rouf, sesampainya di rumah sakit, Gus Iqdam tidak mengatakan apa-apa. "Saya bersama asistennya Gus Iqdam Ilham kemudian memberikan surat undangan dan diterima oleh Ilham."
Kemudian setelah itu KH Abdul Rouf pulang dan mengaku masih berkomunikasi dengan Ilham selaku asisten Gus Iqdam.