JATIMTIMES – Dalam menghadapi situasi pemilu yang akan berlangsung 2024 mendatang, para kader Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Timur diminta untuk ambil peran dan terlibat aktif dalam mengawal demokrasi.
Hal tersebut disampaikan Ketua PW IPNU Jawa Timur M. Fakhrul Irfansyah dalam Simposium Hari Santri Nasional yang berlangsung di Pesantren Tekhnologi Al-Ma’arif Singosari Malang, belum lama ini.
Baca Juga : Dua Atlet Tinju Kota Batu Kantongi Tiket Menuju PON 2024
“Kader IPNU se-Jawa Timur harus cerdas dalam berpolitik dan ikut mengambil peran dalam menyukseskan pelaksanaan pemilu dengan aman dan sejuk," ungkapnya.
Lebih lanjut dalam sambutanya ia menyampaikan, agar Kader IPNU tak gegabah dan harus cermat dalam menentukan pilihannya. Untuk itu pihaknya menegaskan, sebagai generasi yang terpelajar, IPNU harus memanfaatkan demokrasi untuk menciptakan kepemimpinan ideal yang mampu membawa kemajuan bangsa.
“Rekan-rekan IPNU se-Jawa Timur harus cermat dalam pemilu dan pileg 2024 ini. Kita tidak boleh golput karena demokrasi yang kita jalankan ini merupakan sarana dalam melahirkan kepemimpinan yang kita harapkan," tegasnya.
Analisa dan kajian internal terkait pertimbangan calon presiden dalam menentukan wakil presiden beserta programnya telah dilakukan PW IPNU Jatim. Hal itu yang mendasari pihaknya dalam membagi tiga poin yang dapat dijadikan pertimbangan para kader, yakni kalangan Nahdliyin; mewakili milenial dan keberpihakan gagasan santri di Jawa Timur.
"Pertama, berasal dari Nahdliyin sebagai basis pemilih terbesar dalam pilpres. Kemudian mewakili Gen Z dan Millenial dan terakhir berasal dari Jawa Timur yang juga diperebutkan para calon presiden dalam menentukan pasangannya," terangnya.
Ketiga poin tersebut, menempatkan Kader PW IPNU Jatim sebagai basis utama yang sangat diperhitungkan. Untuk itu, perlu memberikan sebuah edukasi pencerahan agar para kader bisa menyiapkan diri dalam situasi strategis tersebut dan menentukan pilihannya dengan tepat.
Baca Juga : Unisma Gelar Sharing Session Bergengsi, Undang 3 Pasang Capres-Cawapres
“Ini dapat dilihat saat pendaftaran Capres dan Wapres kemarin, IPNU di Jawa Timur berada dalam tiga poin tersebut. Maka kami berharap rekan-rekan IPNU se Jatim bisa cermat dan cerdas dalam berpolitik," tandasnya.
Di sisi lain, pihaknya tak menampik jika terdapat kader yang berupaya memenangkan calon tertentu. Hal ini menjadi sebuah hak demokrasi yang dimiliki setiap warga. Meski begitu, dijelaskannya hal itu dilakukan secara individu. Pihaknya juga tetap mengimbau agar para kader tetap menjaga marwah organisasi yang tidak terafiliasi atau bahkan larut pada politik praktis.
PW IPNU Jatim tetap mendorong para kader untuk menghadirkan situasi politik yang damai dan demokratis. Tentu hal ini dilakukan dengan tidak melakukan ujaran kebencian dalam perbedaan pilihan serta memilih berdasarkan gagasan dan program jangka panjang yang berpihak.
“Perintahnya tetap ambil peran dalam pilpres yang damai, terlibat aktif dalam wacana pilpres yang demokratis, memilih berdasarkan gagasan dan program jangka panjang dan berpihak pada kepentingan nasional” pungkasnya.