JATIMTIMES - Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto mengapresiasi gelaran Festival Batik Singosari yang menjadi ajang melakukan ruwatan dan pameran beragam motif serta jenis batik di Pendapa Kawedanan Singosari.
Didik menyampaikan, Festival Batik Singosari ini juga merupakan rangkaian kegiatan Hari Batik Nasional ke-XIV dan Hari Ulang tahun ke-1263 tahun Kabupaten Malang yang bertujuan melahirkan karya seni yang inovatif, kreatif dan otentik. Sehingga dapat menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Malang.
Baca Juga : Sarwendah Trending di Twitter (X) Gegera Video Dicium Pipi oleh Betrand Peto
Mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang ini mengatakan, Festival Batik Singosari merupakan bukti nyata tentang tradisi dan budaya yang terus berkembang di era modern.
"Sebagai salah satu identitas bangsa, keberadaan batik bukan hanya sekadar kain. Melainkan juga sebuah interpretasi dan gambaran dari jiwa serta nilai-nilai luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi," ungkap Didik, Sabtu (21/10/2023).
Pihaknya menjelaskan, bahwa batik merupakan sebuah simbol perpaduan antara keindahan, kerja keras dan kesabaran dalam melahirkan karya seni yang luar biasa. Sekaligus, keberadaannya sebagai bahasa tanpa kata yang dapat berbicara tentang warisan budaya kearifan lokal nusantara kepada dunia secara luas.
Pria yang dulunya pernah menjabat sebagai Kepala Desa Tunjungtirto ini pun mengajak seluruh masyarakat untuk menikmati keindahan kain batik sebagai salah satu warisan budaya yang memukau.
"Semoga ke depan, Festival Batik Singosari dapat menjadi pengingat akan kekayaan budaya yang menginspirasi kita untuk terus bersatu dan menjadikan Kabupaten Malang sebagai bagian dari sejarah peradaban," tutur Didik.
Pihaknya juga berharap agar sentra industri kecil batik dapat terus berinovasi dengan melahirkan berbagai macam karya seni yang indah dan dapat diterima oleh pasar yang lebih luas.
Baca Juga : Kembali Anugerahkan Paritrana Award, Wapres Ingin Seluruh Pihak Dorong Universal Coverage Jamsostek
Didik juga mendorong pelaku industri batik juga memanfaatkan teknologi dalam proses produksi batik. Tetap tidak meninggalkan esensi dari batik itu sendiri. Tujuannya, agar batik dapat memberikan manfaat yang lebih banyak bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Malang.
Sementara itu, Didik juga sempat menyinggung isu "climate change" atau perubahan iklim yang menimbulkan berbagai kondisi alam. Maka dari itu, pihaknya mendorong agar semua pihak meningkatkan perhatiannya terhadap stabilitas lingkungan dengan mengurangi bahan kimia berbahaya dalam proses membuat sebuah batik.
"Bagaimanapun, kita semua harus berupaya agar kemajuan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat, dapat berjalan beriringan dengan upaya-upaya pelestarian lingkungan demi terciptanya keindahan dan keseimbangan alam," pungkas Didik.