JATIMTIMES- Wali Kota Blitar Santoso menyampaikan ucapan selamat Hari Jadi ke-78 untuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Di momentum ini, Santoso mengajak masyarakat dan ASN di Kota Blitar untuk merenungi semboyan atau moto yang tersemat di lambang daerah Jawa Timur yaitu “Jer Basuki Mawa Beya”.
Hal tersebut disampaikan Santoso saat memimpin Upacara Hari Jadi ke-78 Pemerintah Provinsi Jawa Timur di halaman kantor Pemkot Blitar, Selasa (17/10/2023). Makna lambang Jawa Timur Salah satunya adalah pita dasar dengan warna putih berisi tulisan Jer Basuki Mawa Beya yang mengandung makna bahwa untuk mencapai suatu kebahagiaan diperlukan pengorbanan.
Baca Juga : Bangun Mimpi, Anak Yatim Binaan Rumah Sedekah NU Berwisata ke Jatim Park 1 dan Taman Pinus
Dalam jurnal Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jer Basuki Mawa Beya sebagai moto Jawa Timur menjadi landasan untuk menggugah kesadaran berkorban dalam gairah usaha membangun. Tujuannya mencapai kebahagiaan bersama.
Selain itu, moto tersebut memiliki nilai bersejarah yang dilihat dari sebagian perkembangan Jawa Timur dalam pembangunan untuk mengisi kemerdekaan Indonesia. Seluruh pembangunan di Jawa Timur menggunakan moto itu dan dampaknya cukup positif dimana Jawa Timur mengalami kemajuan pada banyak bidang.
Pada Peraturan Daerah Provinsi Jatim No 6 Tahun 2007 pasal 1 dan 2 dijelaskan, Jer Basuki Mawa Beya juga mengandung nilai filosofis. Yakni moto tersebut juga diterapkan kepada seluruh aparatur pemerintah daerah dalam melaksanakan tugasnya, maupun masyarakat Jawa Timur dalam memberikan partisipasinya pada tiap pembangunan.
“Man Jadda Wajada, segala Ikhtiar yang sungguh – sungguh akan mendapatkan hasil terbaik. Mari di momentum HUT ke-78 Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini kita renungi kembali makna dari Jer Basuki Mawa Beya. Kita gunakan moto ini untuk membangun Kota Blitar menuju Blitar Keren,” kata Santoso.
Baca Juga : Tanggapi Putusan MK, Gerindra Sebut Duet Prabowo-Gibran Menguat
Masih dalam implementasi Jer Basuki Mawa Beya, Santoso di kesempatan ini juga menegaskan moto ini merupakan landasan untuk membangun SDM yang tangguh. SDM yang baik menurutnya akan jadi modal dalam menghadapi krisis yang mengancam pertumbuhan pembangunan.
“Ke depan kita menghadapi berbagai tantangan dan bahkan krisis yakni krisis kebutuhan energi yang sehat, tantangan mengejar kedaulatan pangan, kebutuhan pendanaan yang besar pada masa transisi, tantangan digital, serta dorongan massif dalam riset dan teknologi. Nah, Jer Basuki Mawa Beya adalah nilai-nilai bagi kita untuk tetap semangat dalam membangun daerah kita, Kota Blitar tercinta,” tegasnya.