JATIMTIMES - Sebagian desa maupun dusun di Kabupaten Malang masih marak mengalami musibah kekeringan. Beberapa wilayah yang marak terjadi kekeringan tersebut tersebar di empat kecamatan.
Namun, apabila dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, daerah kekeringan di Kabupaten Malang mengalami penurunan di 2023. Diperkirakan, pada awal November 2023 musibah kekeringan di Kabupaten Malang akan berakhir.
Baca Juga : Projo Deklarasi Capres Prabowo, Rocky Gerung: Skenario Cawe-Cawe Jokowi Tidak MulusĀ
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Malang, Muhammad Nur Fuad Fauzi saat ditemui media online ini ketika mendampingi Bupati Malang HM Sanusi pada kegiatan pemerintahan yang berlangsung di kawasan Pantai Ngliyep, Minggu (15/10/2023).
"Sementara inikan datanya sudah menurun jika dibandingkan dari yang dulu-dulu (beberapa tahun sebelumnya)," ungkapnya.
Sebelumnya, dijelaskan Fuad, kekeringan sedikitnya terjadi pada belasan desa di Kabupaten Malang. Sedangkan pada tahun ini hanya ada sekitar delapan titik yang meliputi desa maupun dusun.
"Dulu itu kalau waktu begini (kemarau) itu sudah sampai 18 - 19 desa (yang mengalami kekeringan). Sedangkan (tahun) ini baru enam desa," tuturnya.
Enam desa yang dilaporkan mengalami kekeringan tersebut tersebar di tiga kecamatan. Yakni di Kecamatan Jabung, Sumbermanjing Wetan (Sumawe), dan Kalipare.
Namun, beberapa waktu belakangan ini, kekeringan dikabarkan juga terjadi di Kecamatan Singosari. Sehingga jika di total ada delapan titik dari empat kecamatan yang mengalami kekeringan.
"Tapi kan tidak semua desa, jadi kadang hanya dusun saja atau hanya beberapa RT (yang mengalami kekeringan)," imbuhnya.
Rinciannya, diterangkan Fuad, delapan titik meliputi desa hingga dusun maupun RT yang mengalami kekeringan di tahun 2023 meliputi Dusun Sumbul, Desa Klampok, Kecamatan Singosari. Kemudian Kecamatan Jabung ada dua desa yang dilaporkan mengalami kekeringan. Yakni di Desa Kemiri dan Desa Jabung.
Baca Juga : Pemkab Blitar Gelar Sarasehan, Sosialisasikan Lembaga Adat Desa
"Sedangkan di (Kecamatan) Kalipare itu ada dua desa, kemudian di Sumbermanjing Wetan itu ada tiga desa," jelasnya.
Fuad menyebut, berkurangnya daerah kekeringan di Kabupaten Malang disebabkan karena beberapa faktor. Di antaranya karena tersedianya sistem penyediaan air minum (SPAM).
"Karena beberapa desa yang dulu sempat kekeringan parah, itu sudah terlayani dari SPAM maupun dari Pamsimas (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat)," terangnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil koordinasi BPBD Kabupaten Malang dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kekeringan di Kabupaten Malang diperkirakan akan berakhir pada awal November 2023.
"Perkiraan BMKG sampai awal November (2023) Insyaa Allah. Tapi kemarin juga sudah mulai ada hujan di Jabung, Kalipare, sudah mulai ada hujan. Mudah-mudahan segera hujan," tukasnya.