JATIMTIMES - Apresiasi positif dari masyarakat atas inisiatif Aiptu Malik Jainudin, Bhabinkamtibmas Desa Joho, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Hal ini disampaikan ke media ini (JATIMTIMES) setelah berita perbaikan jalan milik pemerintah dilakukan masyarakat dengan Swadaya masyarakat.
Lalu, siapakah Aiptu Malik Jainudin yang memprakarsai dan menggerakkan perbaikan jalan ini?.
Baca Juga : Banyuwangi Gelar Balap Sepeda Tour of Kemala 2023, Rute Dibagi Dua
Aiptu Malik Jainudin, selain Bhabinkamtibmas Desa Joho, juga merupakan anggota Unit Reskrim Polsek Kalidawir. Bukan kali ini saja, jejak pak Bhabin yang beralamat di Dusun Ngambal, Desa Winong, Kecamatan Kalidawir ini tidak diragukan warga.
Sebelum pandemi Covid-19, Malik menginisiasi wisata Telaga Baran yang sempat viral dan banyak dikunjungi wisatawan. Bahkan saking viralnya, Polda Jatim dan Mabes Polri memberikan penghargaan pada Aiptu Malik Jainudin.
Saat itu, akses jalan masih lumayan bagus, namun lambat laun wisata ini mati suri lantaran jalan ke lokasi makin hari makin sulit dilalui. Parahnya lagi, saat wisata dengan view danau alami ini kemudian mati lantaran terjadi pandemi Covid-19.
Selain itu, polisi berambut gondrong ini juga melakukan aksi membuat sumur bor dengan biaya sendiri. Air dari sumur bor ini dibagikan ke warga sekitar yang saat musim kemarau selalu kesulitan air bersih.
Kini, Malik Jainudin kembali menginisiasi gotong royong memperbaiki jalan sepanjang 1,5 kilometer tanpa bantuan pemerintah atau swadaya murni.
Selama sepekan atau tujuh hari, ia bersama puluhan masyarakat kerja Bhakti tanpa upah hanya untuk niat tulus memperbaiki jalan agar tidak ada yang jadi korban karena jatuh dari kendaraan.
Baca Juga : Rektor UIN Malang Terus Genjot Jumah Guru Besar Kampus Ulul Albab, Ini Targetnya
"Ini kami lakukan semata pengabdian pada masyarakat sekaligus ibadah. Menunggu bantuan pemerintah butuh proses dan waktu lama, sedangkan korban terus berjatuhan dijalan ini," kata Malik, Rabu (4/10/2023).
Iapun turun tangan dan mengajak semua pihak bergotong royong baik tenaga atau material.
"Kita bisa lihat, penambalan bukan ala kadarnya. Namun, kita upayakan punya kualitas yang awet dan layak dilalui kendaraan," ungkapnya.
Ia bersyukur, warga sangat peduli dan saling bahu membahu meluangkan waktu dan memberikan bantuan sehingga jalan pemerintah ini justru dibangun dengan swadaya masyarakat. "Alhamdulillah, kita bisa berbuat dan semoga dapat bermanfaat," pungkasnya sambil tersenyum ramah.