free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

4 Qasidah yang Populer Dibaca Saat Perayaan Maulid Nabi 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

26 - Sep - 2023, 14:14

Placeholder
Gambar rebana ilustrasi pembacaan qasidah saat perayaan maulid nabi. (Foto: Google)

JATIMTIMES - Dalam hitungan kalender Islam atau Hijriyah, bulan Rabiul Awal jatuh pada bulan ketiga dari total 12 bulan Hijriyah. Berdasarkan kalender Hijriyah Indonesia 2023 yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama, 1 Rabiul Awal 1445 jatuh pada Minggu 17 September 2023. 

Bulan Rabiul Awal dimuliakan oleh umat Islam karena bertepatan dengan sejumlah peristiwa penting. Terutama adalah hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, yakni pada 12 Rabiul Awal atau tahun 2023 ini jatuh pada 28 September. 

Baca Juga : Waspadai Hal ini, Salah Satu Pintu Masuk Setan Menjerumuskan Manusia

Selain diisi dengan tabligh akbar, zikir dan beragam perlombaan, perayaan maulid Nabi Muhammad SAW juga biasanya diisi dengan dengan pembacaan qasidah atau syair-syair islami.

Ada beberapa qasidah yang populer di kalangan umat Islam Indonesia. Berikut ini 4 qasidah Maulid Nabi Muhammad SAW terpopuler beserta keutamaannya, dikutip dari akun X (Twitter) @BincangSyariah: 

 

1. Maulid Ad-Dibai 

Syair Maulid Ad-Dibai ini ditulis oleh Syekh Abu Muhammad Abdurrahman Ad-Diba’iy, yang lahir pada tahun 866 H dan meninggal pada 12 Rajab tahun 944 H.

Qasidah maulid Nabi ini memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah yang disampaikan di dalam kitab Al-Jauharul Maknûnah Wal Asrârul Makhzûnah, tepatnya pada halaman 16:

 

 المَوْلِدُ فِيْهِ سِرٌّ عَظِيْمٌ حَتَّى يَتَجَدَّدُ بِقِرَائَتِهِ مَفَاهِيْمُ جَدِيْدَةٌ

 

Artinya, “Maulid (ini), di dalamnya terdapat rahasia yang agung, (dengan membacanya) akan mendapatkan pemahaman-pemahaman baru (tentang Rasulullah Saw).”

 

2. Maulid Al-Barzanji 

Syair dalam Maulid Al-Barzanji ini ditulis oleh Sayyid Zainal Abidin Ja’far bin Hasan al-Husaini asy-Syahzuri al-Barzanji, yang lahir di kota Madinah Al-Munawwarah pada tahun 1128 H/1716 M.

Syekh Muhammad Nawawi Al-bantani, dalam kitab Madârijus Shu’ûd Syarah Maulid Al-Barzanji mengatakan, qasidah Maulid Barzanji laksana media yang mampu menjadi sebab datangnya berbagai kebaikan (sihrul halâl) dan orang yang membacanya akan mendapatkan keridhaan dari Allah Swt.

 

3. Maulid Simtud Dhurar 

Syair pada Maulid Simtud Dhurar ini ditulis Habib Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi.

Sayyid Ahmad bin Ali bin Alawi al-Habsyi kitab Syarah Simthud Durar Fi Akhbar Maulidi Khairil Basyar Wama Lahu Min Akhlaqi Wa Aushaf Wa Siyar menjelaskan keutamaan membaca Maulid Simtud Dhurar. 

Baca Juga : Kabar Buruk Bagi Penderita Long Covid: Rentan Alami Kelainan Organ Tubuh

“Maulid (Simthud Durar) seperti mengembalikan kita (ke zaman Nabi), maka dengarkanlah, di dalamnya terdapat cahaya yang mulia. Dalam setiap ungkapan terdapat sifat yang mengagungkan Nabi," demikian penjelasan Sayyid Ahmad. 

 

4. Qasidah Burdah 

Syair dalam qasidah burdah ini ditulis oleh Imam Muhammad bin Sa’id bin Himad bin Abdullah ash-Shanhaji al-Bushiri al-Mishri.

Syekh Ali Al-Qari menjelaskan keutamaan membaca Qasidah Burdah adalah, "sangat mujarab untuk memohon berbagai hajat dan suksesnya berbagai kepentingan.”

Demikian 4 qasidah yang populer dibaca di kalangan umat Islam Indonesia. Mari jadikan Maulid Nabi sebagai bukti kecintaan kepada Nabi Muhammad. Dan jadikan perayaan ini sebagai bukti kerukunan sesama umat muslim.


Topik

Agama Maulid Nabi nabi muhammad kelahiran nabi muhammad qasidah



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni