JATIMTIMES - Pihak berwenang di Libya telah membagi kota Derna menjadi empat bagian untuk melindungi warganya dari penyebaran penyakit yang membuat khawatir PBB. Ini terjadi setelah banjir merusak kota tersebut akibat hujan deras dari badai Mediterania bernama Daniel. Banjir ini menyebabkan dua bendungan tua pecah dan menghancurkan lingkungan kota.
Jumlah kematian akibat banjir ini berkisar antara 4.000 hingga lebih dari 11.000 orang, dan para korban yang selamat prihatin dengan cara penyelamatan yang tidak terorganisir dan distribusi bantuan yang tidak merata, seperti dilaporkan VOA News.
Baca Juga : India Tegaskan Tidak Terlibat dalam Pembunuhan Hardeep Singh Nijjar
Banjir ini juga membuat banyak orang kehilangan rumah dan akses ke makanan serta air bersih, yang meningkatkan risiko penyebaran penyakit di kota tersebut.
Oleh karena itu, pihak berwenang memutuskan untuk membagi kota menjadi empat wilayah sebagai langkah pencegahan. Keputusan ini diambil setelah ratusan pengunjuk rasa marah menuntut pertanggungjawaban dari pejabat Libya atas dampak banjir ini.
Bendungan yang pecah sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan sejak tahun 1998, dan para korban banjir menyalahkan pemimpin Libya atas kelalaian mereka dalam merawat infrastruktur tersebut. Sebagai tindakan responsif, pemerintah setempat memecat seluruh dewan kota dan walikota Derna.
Meskipun ketegangan di Derna telah mereda, tetapi jalur telepon dan internet terputus, menyebabkan kesulitan dalam komunikasi di seluruh kota. Beberapa wartawan bahkan diminta untuk meninggalkan kota.
Menteri Penerbangan Sipil, Hichem Abu Chkiouat, mengatakan bahwa pengusiran wartawan dilakukan untuk membantu tim penyelamat bekerja lebih efisien.
“Ini adalah upaya untuk menciptakan kondisi yang lebih baik bagi tim penyelamat untuk melaksanakan pekerjaan dengan lebih lancar dan efektif,” kata Chkiouat.
Baca Juga : Viral Soal Hutan Bowosie di Labuan Bajo, Disebut Proyek Strategis Nasional Abal-Abal Jokowi
PBB telah mengirim tim pencarian dan penyelamatan ke kota ini, meskipun tim tambahan dari Benghazi diblokir tanpa penjelasan yang jelas.
Seperti yang sudah diketahui bersama, banjir bandang menerjang Kota Derna, Libya, usai hujan lebat dan Badai Daniel melanda pantai utara pada Sabtu (9/9) malam. Dua bendungan di Derna pun jebol karena tak kuasa menahan debit air.
Bencana yang menelan ribuan korban jiwa ini disebut-sebut akibat buruknya pemerintahan di Libya usai negara itu terbelah buntut perebutan kekuasaan. Infrastruktur bendungan yang merupakan bangunan vital pun terabaikan sehingga mudah roboh saat diterpa bencana.