JATIMTIMES - Sebagian wilayah di Kabupaten Malang telah mendapatkan bantuan kompor listrik induksi. Distribusi bantuan tersebut diberikan guna memberikan alternatif kepada masyarakat terkait ketersediaan gas elpiji ukuran tiga kilogram yang mulai jarang dijumpai di tengah masyarakat.
Kompor listrik induksi di klaim lebih aman ketimbang kompor listrik biasa. Dikatakan lebih aman karena sistem pemanas kompor melalui proses induksi. Beberapa kelebihan itulah yang membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang bersama Perusahaan Listrik Negara (PLN), mulai menyosialisasikan penggunakan alat memasak dari konvensional ke modern.
Baca Juga : Usai Dinormalisasi DPUPRPKP Kota Malang, Saluran Drainase Kawasan Jalan Andalas Kembali Normal
Sementara itu, pada Kamis (14/9/2023) kompor listrik induksi serta beberapa kebutuhan penunjang pariwisata juga telah didistribusikan kepada masyarakat maupun penggiat wisata dan UMKM, yang ada di kawasan Pantai Kondang Merak, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.
"Sekitar belasan yang menerima bantuan termasuk kompor induksi. Kalau kompor listrik itu ada filamen warna merah, kalau sekarang sudah tidak ada. Filamen sekarang di dalam jadi model pemanasnya itu ditransfer melalui induksi," terang Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Malang, Albert Safaria.
Dengan metode induksi, diterangkan Albert, kompor listrik menjadi lebih aman. Jika dibandingkan dengan kompor listrik biasa, bagian filamen ada pada permukaan kompor. Hal itu berisiko bisa mengakibatkan cidera jika tidak berhati-hati saat menggunakannya.
"(Kompor listrik induksi) lebih aman, contohnya pada (sebagian) permukaan kalau kita sentuh pun aman. Dulu kompor listrik itu bahaya, bisa terbakar tangan kita," ujarnya.
Gaya hidup modern salah satunya dengan beralih ke kompor listrik induksi itulah yang akan disosialisasikan kepada masyarakat. Sehingga diharapkan bisa lebih praktis dan efisien ketimbang menggunakan cara konvensional maupun kompor gas.
"Kita juga membantu kepada masyarakat untuk dapat edukasi gaya hidup yang baru atau modern. Salah satunya mengkonversi kebiasaan lama seperti masak yang konvensional. Yakni menggunakan bahan bakar alami seperti kayu bakar dan juga elpiji, itu kita konversi menjadi menggunakan listrik," tuturnya.
Albert menambahkan, dengan adanya alternatif kompor listrik induksi, diharapkan bisa menjadi solusi dalam rangka menjaga kekayaan alam. "Kita ketahui bahwa di negara kita kebutuhan atau sumber daya dan cadangan gas itukan tidak akan bertahan lama. Sehingga ada pilihan alternatif, salah satunya sudah dibuat peralatan memasak menggunakan energi listrik," imbuhnya.
Peralihan gaya hidup modern tersebut, dinilai Albert juga bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha kuliner. Saat ini juga sudah ada kompor listrik yang dijual dengan harga terjangkau. Kedepan pemerintah dan PLN sedang mengupayakan agar kompor listrik induksi bisa lebih murah, sehingga bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
"Kita melihat ada peluang, dikarenakan ada potensi untuk mengembangkan usaha kuliner, termasuk di sini (Pantai Kondang Merak). Ada beberapa UMKM yang menjajakan itu, maka kita tertarik dan memiliki ide untuk membantu terkait itu (kompor listrik induksi) sebagai pilihan opsional bagi masyarakat," ujarnya.
Baca Juga : Wali Kota Malang Hadiri Peresmian Prasasti RUMAH KITA Kota Malang
Jika upaya pemerintah untuk menekan harga kompor listrik induksi terealisasi, lanjut Albert, diharapkan akan semakin banyak pelaku usaha kuliner yang beralih menggunakan kompor listrik induksi. Sebab, produk usaha kuliner tidak perlu mengalami kenaikan harga karena kompor listrik induksi yang harganya terjangkau.
"Sasarannya mengurangi biaya operasional dari yang sebelumnya, sehingga harga produk itu tidak terlalu mahal, memenuhi daya jangkau beli masyarakat. Jadi semuanya itu memiliki win-win solusi, biaya operasional-nya berkurang, masyarakat pun beli," jelasnya.
Menurut Albert, sosialisasi dan edukasi serta distribusi bantuan kompor listrik induksi tersebut, akan dilakukan secara berkelanjutan. Sehingga bisa menjadi pemicu terhadap pelaku usaha kuliner lainnya untuk beralih ke gaya hidup modern.
"Mudah-mudahan kedepan setelah masuknya listrik kemudian juga melihat sekitar sudah menggunakan kompor induksi, itu akan menularkan bagi UMKM yang lain. Jadi sebagai trigger untuk kedepannya," tukasnya.
Sebagaimana diberitakan, dalam pernyataannya Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto memberikan alternatif kepada masyarakat untuk beralih menggunakan kompor listrik induksi. Alternatif tersebut salah satunya dipersiapkan untuk mengantisipasi kelangkaan gas elpiji yang sempat terjadi pada beberapa waktu belakangan ini.
Pada beberapa kesempatan, Didik juga sempat mencoba menggunakan kompor listrik induksi untuk memasak. Hasilnya, untuk memasak nasi goreng sea food, Didik hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit.