JATIMTIMES - Mendekati akhir tahun 2023 Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Kabupaten Situbondo masih belum mencapai target 100 persen.
Hal tersebut mendorong pemerintah setempat untuk menggelar rapat evaluasi guna mencari solusi agar tercapainya target tersebut.
Baca Juga : Update Harga Tomat di Tulungagung Rabu 13 September 2023, Masih Kalah Murah dengan Banyuwangi
Berdasarkan hasil evaluasi diketahui pencapaian akumulasi penerima pemdapatan daerah Kabupaten Situbondo dari PBB-P2 baru mencapai 52 persen, Rabu (13/9/2023).
Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Situbondo, Edy Wiyono mengungkapkan target PBB-P2 sebesar Rp 10 miliar dan baru 52 persen yang tercapai.
"Makanya kami melakukan evaluasi, terkait kendala apa saja yang ada di lapangan untuk kemudian dicari solusi bersama-sama guna mencapai 100 persen pada akhir tahun 2023," ujar Edy.
Selain itu Edy juga mengatakan, dari 17 kecamatan hanya satu kecamatan yang sudah mencapai 95 persen penyetoran PBB-P2 ke daerah yaitu Kecamatan Sumbermalang.
"Untuk yang lain masih di bawah 70 persen, terendah Kecamatan Banyuglugur hanya 22 persen," imbuhnya.
Lebih jauh, ASN yang juga menjabat sebagai kepala Diskoperindag Kabupaten Situbondo itu menjelaskan yang menjadi kendala penarikan PBB-P2 khususnya dipedesaan karena masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan buruh tambak masih harus menunggu panen ataupun gajian untuk membayar.
Baca Juga : Satlantas Polres Jember Bantu Proses Asuransi Guru Ngaji Korban Laka Glundengan
"Kendala perangkat desa saat menarik PBB-P2 itu masyarakat masih harus nunggu panen itu pasti butuh waktu berbulan-bulan," tuturnya.
Oleh karena itu, kata Edy semua kecamatan akan melakukan kesepakatan dengan semua kepala desa di wilayahnya supaya setiap bulannya bisa tercapai target PBB-P2.
"Setelah ini, setiap minggu akan kita update dan evaluasi perkembangannya, semoga pada akhir tahun 2023 target PBB-P2 Kabupaten Situbondo bisa tercapai." pungkasnya.