JATIMTIMES - Sebanyak 18 Klub sepak bola anak dari sekolah dasar se-Kabupaten Situbondo bertanding dalam ajang Situbondo Cup 1 yang diadakan pemerintah Kabupaten Situbondo, Rabu (6/9/2023).
Pertandingan yang dibuka oleh Bupati Kabupaten Situbondo, Karna Suswandi ini dilaksanakan di Stadion Gelora Mohammad Saleh didampingi oleh Ketua Panitia Pelaksana Situbondo Cup 1 Yogie Kripsian Sah, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Pariwisata Kabupaten Situbondo, Tutik Margiyanti, sera perwakilan Polres dan Kodim 0823 Situbondo.
Baca Juga : Rektor UIN Malang Tutup RTM, Rumuskan 6 Rekomendasi Strategis
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Situbondo, Karna Suswandi menyampaikan jika pertandingan Situbondo Cup yang pertama itu merupakan dalam rangka untuk menjaring bibit unggul pesepak bola andalan Kabupaten Situbondo.
"Adik-adik harus bermain dengan bagus, dengan teknik yang baik serta suportif, sebab nanti akan dipilih dan dinilai oleh panitia pemain yang terbaik akan dibina untuk menjadi pemain sepak bola Kabupaten Situbondo kedepan," ujar Karna Suswandi.
Selain itu, Karna Suswandi juga mengungkapkan dahulu Kabupaten Situbondo memiliki pesepak bola yang menjadi pemain nasional, maka harapannya dengan digelarnya acara tersebut dapat mencetak kembali pesepak bola dari Situbondo yang bermain di Tim Nasional.
"Dulu Tahun 80an, Situbondo punya pesepak bola nasional, namanya Rudy William Keltjes atau Rudy Keltjes, siapa yang mau menggantikan Rudy Keltjes?," tanya Bupati, disambut tunjuk jari semua pemain dari 18 klub sepak bola anak tersebut.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Situbondo Cup 1, Yogie Kripsian Sah mengungkapkan 18 klup tersebut berasal dari perwakilan sekolah dasar di 17 Kecamatan se kabupaten Situbondo. "Situbondo Cup 1 dilaksanakan dua hari mulai hari ini, Rabu (6/9/2023) sampai besok, Kamis (7/8/2023), diikuti oleh 18 tim sepak bola itu, perwakilan per kecamatan se Kabupaten Situbondo," ungkapnya.
Baca Juga : Dorong Inklusi Keuangan, Pencapaian Tabungan Simpanan Pelajar Bank Jatim Tertinggi di Jawa Timur
Lebih jauh, Yogie menjelaskan pemain pemain anak yang terpilih nantinya akan disatukan menjadi Sekolah Sepak Bola (SSB) untuk kemudian dibina dan disiapkan pelatih yang sudah berlisensi. "Selain penilaian cara bermain dan skill individunya, pemilihan penjaringan bibit unggul juga berdasarkan kelompok usia, mulai U13 hingga U21," jelasnya.
Yogie mengaku jika sebelumnya, Kabupaten Situbondo sudah memiliki SSB namun untuk pemilihan dan kualitas pemain masih belum merata, sehingga dirinya berhadap dengan melakukan penjaringan serta pembinaan sejak dini dapat diperoleh pemain dengan skill yang merata di setiap lini.