JATIMTIMES - Sebanyak 150 pemuda di Kota Malang menjadi penerima manfaat atas program bantuan usaha dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar). Program tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk meningkatkan daya saing.
Dalam hal ini, Wali Kota Malang Sutiaji memberikan apresiasinya kepada pemuda dan pemudi Kota Malang yang masih memiliki semangat untuk mandiri dalam berusaha. Dimana hal tersebut juga bagian dari meningkatkan nilai diri sendiri.
Baca Juga : Ratusan Atlet Dilepas Wali Kota Malang di Porprov VIII Jatim 2023
"Bagaimana membentuk satu sisi untuk terus meningkatkan nilai dari diri sendiri. Dan menjadi sumber inspirasi bagi pembangunan Indonesia ke depan," ujar Sutiaji, Senin (4/9/2023) dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Daya Saing Wira Usaha Pemuda Kader Kota Malang.
Dirinya berpesan kepada semua pemuda di Kota Malang untuk dapat terus berinovasi dan berimprovisasi. Terlebih agar bisa menciptakan peluang kerja dan lapangan kerja bagi orang lain. Serta agar tidak cepat berpuas diri.
"Ciptakan peluang kerja, jangan menunggu jadi pekerja. Justru ciptakan peluang kerja, caranya gimana, harus pandai-pandai melihat peluang bisnis apapun. Jangan merasa puas. Ciri dari orang intelek itu tidak cepat puas, jadi terus berinovasi dan berimprovisasi," terang Sutiaji.
Sementara itu, Kepala Disporapar Kota Malang Baihaqi mengatakan, program tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan Kota Malang yang berdaya saing berbasis ekonomi kreatif (ekraf) dan berkelanjutan. Yakni dengan melakukan pembinaan kepada pemuda.
"Makanya, bagaimana kami membina pemuda Kota Malang antara 16 sampai 30 tahun yang punya semangat, kita bantu booth dan peralatan. Usahanya adalah yang digandrungi pemuda, yakni barista dan minuman kekinian," jelas Baihaqi.
Program tersebut merupakan inisiasi antara Pemkot Malang dan DPRD melalui pokir. Dimana diharapkan, pemuda bisa tetap bersemangat untuk menjadi seorang wirausahawan, agar tidak terbelenggu dalam aktivitasnya sebagai seorang jobseeker atau pencari kerja.
"Karena pemuda harus kreatif tidak bingung sebagai jobseeker dan harus bisa menciptakan lapangan kerja," imbuh Baihaqi.
Baca Juga : Sebanyak 3.875 KPM di Kota Kediri Terima Bansos Sembako Triwulan Ke-3
Totalnya, ada sebanyak 150 pemuda yang menjadi penerima manfaat dalam program tersebut. Namun, 150 orang pemuda ini dibagi menjadi 5 orang setiap kelompok. Sehingga ada sekitar 30 kelompok.
"Harapannya booth dan peralatan dimanfaatkan setiap kelompok bisa mengatur secara mandiri. Harapannya bisa dibagi sendiri di titik yang sudah ada," jelas Baihaqi.
Tidak berhenti di sana, nantinya Disporapar tetap akan melalukan monitoring dan evaluasi (monev) untuk kelanjutan usaha yang dimulai. Meskipun sebenarnya, pihaknya berkeyakinan bahwa pemuda pemudi yang menjadi penerima manfaat tersebut telah memiliki pangsa pasarnya.
"Kami berkewajiban tidak selesai disini saja, kami punya tugas monev bagi mereka. Harapan kami, mereka punya ilmu yang bertambah dan punya nilai lebih. Pesannya pak wali setelah menerima bantuan, agar permodalan bisa menggandeng perbankan," pungkasnya.