JATIMTIMES - Warga di Desa Manding, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung, tiba-tiba mengalami sakit perut disertai diare atau mencret. Kejadian ini diungkap oleh Kepala Desa Manding, Sumari, Jumat (1/8/2023), kemarin.
Menurut Sumari, setelah merasakan mulas, ia dan keluarga serta beberapa tetangganya mengeluarkan kotoran berkali-kali dalam bentuk setengah cair (mencret).
Baca Juga : Oknum Anggota DPRD Tulungagung Gedor-Gedor Pintu Kamar Tetangga, Ingin Lihat Janda Setengah Bugil
"Jadi keluar kotoran (masur), tapi berkali-kali dan beberapa hari dan rasanya perut mulas," katanya.
Kondisi sakit yang tidak umum ini, kemudian juga dialami oleh istri dan anaknya. Bahkan, menurut keterangan Sumari, salah satu anaknya terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat mencret yang tak kunjung berhenti ini.
"Kita bukan petugas medis, kalau saya tidak sampai ke rumah sakit akhirnya pelan-pelan sembuh," ujarnya.
Ternyata, kondisi yang sama dialami oleh beberapa tetangga atau warga Desa Manding ini.
"Tetangga juga beberapa mengalami, apakah ini karena virus atau apa," ungkapnya.
Sehari setelah informasi diterima media ini, tim dari Puskesmas Pucanglaban datang ke Desa Manding.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Tulungagung, Desi Lusiana Wardhani, mengaku telah melakukan pelacakan melalui Puskesmas setempat.
"Dinkes sudah kita tindaklanjuti dengan meminta puskesmas melakukan pelacakan, ternyata hasilnya nihil," kata Desi, melalui pesan WhatsApp.
Namun demikian, ia memastikan akan terus melakukan pelacakan untuk mengetahui kondisi yang terjadi pada masyarakat desa Manding yang mengalami kejadian mencret ini.
"Besok (Sabtu-hari ini) biar di tindaklanjuti Puskesmas (Pucanglaban), tapi kondisi saat ini tidak ada yang di RS ya," ujarnya.
Dari keterangan kepala desa yang menyatakan sudah membaik kondisinya setelah mengalami sakit ini, Desi memberikan penilaian bahwa diduga tidak ada perluasan kasus.
"Artinya jika berdasarkan keterangan tersebut (Kades) saat ini tidak ada perluasan kasus atau sudah sembuh semua," jelasnya.
Ia berharap, jika ada masalah dengan kesehatan untuk disampaikan atau melaporkannya ke puskesmas.
"Biar bisa di tindaklanjuti, jika sakit dan tidak berobat ke Puskesmas dan tidak melapor kan puskesmas tidak tahu," tutupnya.