JATIMTIMES - Pimpinan dua pondok pesantren (ponpes) di Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengapresiasi atas hasil karya mobil listrik yang dirancang oleh siswa SMKN 1 Kepanjen dengan dukungan penuh unit usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kertojoyo Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Pimpinan dua ponpes itu yakni pengasuh Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang sekaligus Ketua Umum DPP Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Indonesia KH Hasib Wahab Hasbullah dan Kepala Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo KH Abdul Hamid Wahid.
Baca Juga : Balai Latihan Koperasi Provinsi Jatim Apresiasi Pesta UMKM 2023
Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang KH Hasib Wahab Hasbullah menyampaikan, bahwa hasil karya mobil listrik dari siswa SMKN 1 Kepanjen dengan didukung oleh unit usaha BUMDes Kertojoyo Desa Senggurug merupakan suatu gagasan dan kreativitas yang harus didukung.
Terlebih lagi di tengah perkembangan zaman dan teknologi, sudah saatnya masyarakat berpikiran beralih dari mobil yang menggunakan bahan bakar minyak menjadi mobil dengan tenaga listrik.
"Harus kita dorong peralihan dari mobil dengan bahan bakar bensin menjadi ganti ke listrik. Karena ke depan mobil listrik lebih prospektif," ujar Kiai Hasib.
Anak dari salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdul Wahab Hasbullah ini menuturkan, bahwa dengan beralih menggunakan mobil listrik, akan dapat membantu mengurangi polusi udara.
"Mobil listrik bisa untuk mengurangi polusi udara, apalagi Jakarta akhir-akhir ini (kualitas udaranya buruk), maka dibutuhkan mobil listrik," terang Kiai Hasib.
Pihaknya pun mengakui bahwa para pelajar di Kabupaten Malang sangat kreatif. Pasalnya membuat sebuah mobil dengan tenaga listrik juga memerlukan kreativitas tinggi untuk merakit komponen-komponennya sehingga menghasilkan mobil listrik yang mumpuni di segala medan jalan.
"Saya akui Malang ini punya siswa yang kreatif bisa membuat mobil listrik, apalagi kecepatannya bisa 50 sampai 80 kilometer per jam," kata Kiai Hasib.
Kiai Hasib mengaku dirinya tertarik dengan mobil listrik buatan siswa SMKN 1 Kepanjen dengan unit usaha BUMDes Kertojoyo Desa Sengguruh. Pihaknya juga mengaku telah menjalin komunikasi lebih lanjut dengan Bupati Malang HM Sanusi untuk pemesanan unit mobil listrik.
"Iya jelas (tertarik), saya ke Pak Bupati dan yang membuat saya sudah pesan nanti kita taruh di pesantren di tambakberas, maka ini produk dari anak-anak bangsa ini kita apresiasi dan kira dukung," tegas Kiai Hasib.
Sementara itu, Kepala Ponpes Nur Jadid Paiton Probolinggo KH Abdul Hamid Wahid mengapresiasi karya mobil listrik dari siswa SMKN 1 Kepanjen dan BUMDes Kertojoyo Desa Sengguruh. Menurutnya, hal ini merupakan sebuah kreasi yang baik dari para pelajar dan masyarakat di tingkat desa di Kabupaten Malang.
Baca Juga : Hindari Potensi Pelanggaran, BUMN SIER Teken Kerja Sama dengan Kejati Jatim
Menurutnya, tinggal beberapa penyempurnaan lagi untuk pengembangan baterai yang digunakan pada mobil listrik karya siswa SMKN 1 Kepanjen dan BUMDes Kertojoyo Desa Sengguruh.
Kiai Hamid mengatakan, keberadaan mobil listrik ini menjadi sebuah peluang untuk pengembangan dunia pariwisata di Kabupaten Malang. Pasalnya, mobil listrik ini dapat digunakan sebagai moda transportasi di tempat-tempat wisata.
"Kan bisa misalnya dari lokasi parkir menuju tempat wisata itu dikembangkan menggunakan moda transportasi seperti ini kemudian bisa melibatkan dan memberdayakan masyarakat," tutur Kiai Hamid.
Lebih lanjut, ulama yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas Nurul Jadid ini juga tertarik untuk mengembangkan mobil listrik ini di Ponpes Nurul Jadid dan Universitas Nurul Jadid.
"Saya kira menarik tawaran Pak Bupati. Jadi ini sebuah platform terbuka untuk teknologi listrik yang bisa kita kembangkan dan kita sharing dan bisa saling menyempurnakan, saya tertarik," ujar Kiai Hamid.
Sementara itu, Bupati Malang HM Sanusi mengucapkan terima kasih atas respons positif yang diberikan oleh pimpinan dua ponpes di Jawa Timur. Menurutnya, hal itu dapat menjadi dorongan untuk pihaknya dapat mengembangkan inovasi-inovasi lainnya untuk kemajuan Indonesia.
"Ini merupakan respons positif untuk pengembangan mobil listrik. Nanti dari pengusaha-pengusaha yang lain bisa pesan di Malang untuk kerja sama lebih lanjut," pungkas Sanusi.