JATIMTIMES - Driver ojek online (ojol) di Kabupaten Situbondo yang tergabung dalam Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) akhirnya bisa tersenyum lebar. Sebab, salah satu tuntutan yang mereka sampaikan saat hearing bersama Komisi III DPRD Situbondo, yaitu BPJS Ketenagakerjaan, bakal terealisasi.
Pada tahap awal, sebanyak 50 driver ojol akan mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan gratis. Hal tersebut merupakan hasil koordinasi Janur Sasra Ananda selaku anggota Komisi III DPRD Situbondo dari Fraksi Partai Demokrat dengan pihak BPJS Ketenagakerjaan Cabang Situbondo.
Baca Juga : Tingkatkan Kemampuan Guru, PGRI Situbondo Gelar Workshop Kurikulum Merdeka Terintergrasi PJBL-STEM
Adanya BPJS Ketenagakerjaan tersebut diharapkan dapat memberikan jaminan apabila mereka mengalami kecelakaan kerja. Selain itu, para ojol ini juga mendapatkan jaminan kematian atau JKM.
Janur Sasra Ananda mengatakan, pemberian BPJS Ketenagakerjaan gratis ini merupakan tindak lanjut dari hearing Frontal dengan anggota Komisi III DPRD Situbondo, Senin (21/8). Janur mengapresiasi BPJS Ketenagakerjaan Cabang Situbondo yang membuka diri untuk turut membantu driver ojol mendapatkan jaminan BPJS Ketenagakerjaan, bahkan gratis.
"Kami sudah berkoordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan. Insya Allah mereka akan membantu 50 ojol untuk mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan. Dan alhamdulillah hari ini perwakilan ojol diundang ke Kantor BPJS Ketenagakerjaan," ujarnya di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Situbondo, Selasa (22/8/2023).
Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai ketua DPC Partai Demokrat Situbondo ini mengungkapkan, secara bertahap para ojol yang jumlahnya ratusan diusahakan untuk mendapat BPJS Ketenagakerjaan.
"Secara bertahap seperti itu. Namun karena yang pertama menemui kami dari Frontal, mereka yang kami usulkan tahap pertama," imbuhnya.
Ke depan, Janur berharap, Pemkab Situbondo juga dapat memberikan BPJS Ketenagakerjaan gratis kepada semua ojol di Situbondo, sehingga kesejahteraan ojol bisa terjamin.
"Saya harap bisa merangkul semua ojol, termasuk yang lokal. Sehingga mereka semua mendapatkan perhatian dan perlindungan dari pemerintah. Karena para ojol ini masuk katagori pekerja rentan. Nah untuk sumber anggarannya itu bisa dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT)," tegasnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Situbondo Bayu Wibowo menjelaskan, BPJS Ketenagakerjaan untuk 50 ojol tersebut merupakan hasil iurannya dari GN Lingkaran (Gerakan Nasional Peduli Pekerja Rentan).
Baca Juga : Jalan di Tempat, DPRD Kota Malang Minta Ketegasan Diskopindag Soal Pasar Besar
"Awalnya Pak Janur dari DPRD Situbondo meminta bantuan agar driver ojol di Situbondo bisa mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan melalui CSR. Namun karena jika melaluo CSR prosesnya terlalu lama, maka sembari menunggu pemerintah Kabupaten Situbondo, BPJS Ketenagakerjaan akan menanggung 50 driver ojol memulai program GN Lingkaran," ujarnya.
Bayu Wibowo menjelaskan bahwa GN Lingkaran merupakan kumpulan perusahan yang peduli dengan pekerja rentan yang dianggap belum mampu membiayai jaminan. Sebab, pekerja rentan ini mempunyai resiko cuma mereka belum mampu untuk membiayai perlindungannya.
"Ada tiga perusahaan dan satu rumah sakit yang tergabung, yaitu PDAM Tirta Baluran, PT. PMMP, PT. Pos Indonesia, dan RS Elizabeth," ucapnya.
Di tempat yang sama, perwakilan Frontal Situbondo Muhammad Andriansyah Fauzi alias Sinyo mengaku senang ia dengan rekan-rekannya bakal mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan gratis. "Untuk tahap awal ini yang diajukan ada 50 driver. Alhamdulillah kantor BPJS Ketenagakerjaan menerima baik usulan tersebut," tuturnya.
Driver ojol 53 tahun ini berharap semua ojol bisa mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan gratis. "Sehingga kami semua sebagai pekerja rentan ini bisa mendapat jaminan pengobatan apabila mereka mengalami kecelakaan kerja," pungkasnya.