JATIMTIMES - Sebanyak 1.050 guru TK dan SD di Kabupaten Situbondo mengikuti workshop pembelajaran diferensiasi dalam penerapan Kurikulum Merdeka terintegrasi dengan science, technology, engineering, and mathematics – project based learning atau PJBL-STEM berbasis artificial intellegence. Workshop ini gelombang pertama dan berlangsuhg di Gedung PGRI Kabupaten Situbondo, Selasa (22/8/2023).
Pelaksanaan kegiatan yang dibuka langsung oleh Bupati Kabupaten Situbondo Karna Suswandi tersebut dalam rangka peringatan HUT RI dan HUT Ke-78 PGRI serta Hari Guru Nasional Ke-30. Workshop diadakan dalam dua gelombang. Yakni gelombang pertama tanggal 22 Agustus dan gelombang kedua pada tanggal 24 Agustus 2023.
Baca Juga : Mahasiswa Unikama Ajak Masyarakat Sadar Kesehatan melalui Ekonomi Kreatif
Bupati Karna Suswandi mengapresiasi pelaksanaan workshop untuk peningkatan kapasitas guru. Utamanya dalam penerapan Kurikulum Merdeka terintegrasi dengan PJBL-STEM.
"Dengan kurikulum yang baru, tentu workshop ini akan memberikan dampak upaya peningkatan kualitas SDM," ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati Karna juga mengatakan bahwa pelaksanaan Kurikulum Merdeka di Kabupaten Situbondo sudah hampir diterapkan di seluruh sekolah TK, SD maupun SMP. "Sudah semua sekolah menjalankan Kurikulum Merdeka," ungkapnya.
Selain bupati Situbondo, hadir pula dalam kegiatan tersebut Wawan Setiawan selaku sekretaris daerah Situbondo, Siti Aisyah sebagai plt kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Situbondo, serta Kepala BKPSDM Situbondo Samsuri.
Dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siti Aisyah menyebutkan bahwa sudah 100 persen SMP di Situbondo menerapkan Kurikulum Merdeka. Sementara untuk tingkat SD sudah 95 persen.
Baca Juga : Patrang Bukan Sekadar Kampung Tangguh Narkoba di Jember, tapi Juga Beri Manfaat Warga Sekitar
"Untuk pengawasan realisasi kurikulumnya kami mengadakan pendampingan sesuai bidangnya, selain itu ada korwas," jelasnya.
Siti Aisyah mengaku tidak ada kesulitan yang dialami sekolah dalam mengaplikasikan Kurikulum Merdeka. Malah kurikulum tersebut dapat mempermudah guru.
"Malah ini akan mempermudah guru-guru dalam melaksanakan pembelajaran. Hanya guru kurang memahami dan mempelajari. Makanya kita ada sosialisasi dan pendampingan terus menerus," pungkasnya.