JATIMTIMES - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Glagah, Banyuwangi mengisi rangkaian peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI dengan menggelar program kegiatan MUI Berbagi setiap Jum'at (berupa tempe senilai Rp. 100 ribu).
Program tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada 10 desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Glagah. MUI Berbagi pertama dilaksanakan di Kemiren pada Jumat (11/8/2023).
Baca Juga : BKPSDM Lakukan Peremajaan Data dan Tunggu Regulasi Resmi Terkait Kenaikan Gaji ASN 8 Persen
“Yang kedua di Desa Paspan dan rencana program MUI Berbagi secara bertahap akan dilaksanakan pada setiap desa/kelurahan di Kecamatan Glagah,” jelas Ketua MUI Glagah KH Marfu’ Ali di rumahnya, Jumat (18/8/2023).
Menurut KH Marfu’ Ali, pelaksanaan program kegiatan "MUI Kecamatan Glagah Berbagi...Siapa saja boleh mengambil...Siapa saja boleh sodakoh...," merupakan salasatu bentuk kerukunan, kekompakan dan kerjasama yang baik antar ormas Islam yang ada di Glagah; NU, Muhammadiyah dan LDII serta para dermawan.
Bagi warga yang ingin mengambil tempe secara gratis karena keterbatasan kemampuan disilahkan. Bagi orang mampu mau mengambil silahkan. ”Suka-suka saja, nilai yang tersirat dalam program ini mengajak warga termotivasi untuk bergabung dalam program yang baik ini,” imbuh KH Marfu’.
Dia menuturkan program yang dilaksanakan di dalamnya ada berbagai kebaikan antara lain pemberdayaan pelaku usaha mikro kecil (Mlijo) yang ada di desa/kelurahan, mengajak warga untuk jujur dan berbagi sekaligus membantu program pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan gizi makanan yang diawali dengan bahan makan tempe.
Tokoh asal Desa Paspan mengutip satu hadits Nabi yang pada dasarnya tegaknya dunia dengan empat hal; ilmu ulama, pemerintah yang adil, kedermawanan orang kaya, dan doa orang-orang fakir.
Baca Juga : Beri Perhatian Khusus, PCNU dan Pengadilan Negeri Situbondo Silaturahmi dengan SLB Dharma Wanita
“Maka sekiranya tidak ada ilmu Ulama, sungguh akan rusak orang-orang bodoh. Sekiranya tidak ada keadilan para pemimpin atau pejabat pemerintahan sungguh manusia akan saling memakan-atau memangsa-antara sebagian atas sebagian yang lainnya. Sekiranya tidak ada doa orang-orang fakir, sungguh akan rusak orang-orang kaya,” jelasnya.
Sehingga peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI diharapkan menjadi momentum bagi empat hal tersebut selalu bersinergi sesuai dengan kemampuan masing-masing. ”Kalau ini bisa dijaga dan dilestarikan Insya Allah negara Indonesia pada umumnya dan secara khusus bagi Banyuwangi akan lebih baik, lebih berkah. Tentunya dengan kondusivitas suatu daerah akan menjadi sebab turunnya keberkahan dari Tuhan Yang Maha Kuasa,” pungkasnya.