JATIMTIMES - Keterlibatan Sekolah Luar Biasa (SLB) Dharma Wanita Kabupaten Situbondo secara kelembagaan dalam kegiatan pemerintah setempat dinilai sangat kurang. Pasalnya siswa-siswi SLB tersebut hanya diundang sesekali ketika Yayasan Dharma Wanita mengadakan acara saja.
Berdasarkan hal tersebut, PCNU dan Pengadilan Negeri Situbondo mendatangi SLB Dharma Wanita dalam rangka silaturahmi, Jumat (18/8/2023).
Baca Juga : Seru dan Meriahnya Lomba HUT Kemerdekaan RI ke-78 KORPRI Kota Kediri
Ketua PCNU Situbondo KH Muhyiddin Khatib mengatakan PCNU Situbondo ingin mengajak semua elemen untuk sama-sama memberikan curahan perhatian kepada difabel. "Hari ini kami dari PCNU bersama pengadilan negeri bersilaturahmi dengan adik-adik SLB. Kami ingin memberikan sedikit perhatian kepada mereka agar tidak merasa dipinggirkan," ungkapnya.
Selain itu, KH Muhyiddin Khatib juga mengatakan, jangan sampai ada diskriminasi terhadap pelayanan pendidikan, pelayanan sosial, serta terhadap peluang dan kesempatan berkarir.
"Khususnya untuk pemerintah agar lebih peduli dan lebih aktif melibatkan difabel, terutama saat momentum 17 Agustus seperti sekarang. Seharusnya difabel juga dilibatkan. Begitu juga dengan kompetensi ringan," ujarnya.
Maka dari itu, untuk menghindari perasaan tidak dipedulikan, kata Muhyiddin, PCNU melibatkan Laziz NU dan LPBI NU untuk bersama-sama memahami dan mencoba berinteraksi dengan siswa-siswi SLB tersebut.
"Nanti kami akan memberikan pendekatan untuk adik-adik untuk berlatih menghafal atau berkarya. Soalnya, ada hal yang luar biasa yang tidak dimiliki kita yang normal. Itu dimiliki oleh adik-adik difabel. Contoh saja ada yang sampai tembus ke Amerika ikut kompetisi pencarian bakat beberapa waktu yang lalu," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pengadilan Negeri Kabupaten Situbondo Achmad Rasjid mengaku bahwa sampai saat ini Pengadilan Negeri Kabupaten Situbondo selalu bekerja sama secara nonformal dengan pengajar SLB Dharma Wanita tersebut.
"Untuk memberikan kesetaraan dan kesamaan pelayanan dalam peradilan inklusif, maka dibutuhkan bantuan ahli dalam hal ini pengajar atau praktisi yang menguasai beberapa keahlian berkenaan dengan difabel," ujar Achmad Rasjid.
Lebih jauh, kepala PN Kabupaten Situbondo itu juga menerangkan ke depannya PN akan bekerja sama dengan pengajar SLB untuk melatih staf pengadilan khususnya bagian pelayanan tentang beberapa hal yang dibutuhkan untuk mendampingi difabel. "Karena kebutuhan, maka kami akan bekerja sama bersifat tidak mengikat dengan pengajar SLB, terutana untuk melatih kami bahasa isyarat juga untuk membaca atau membuat braille," terangnya.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Beri Penghargaan Jer Basuki Mawa Beya Pada Atlet Asean Para Games
Dikonfirmasi di tempat yang sama, Kepala Sekolah SLB Dharma Wanita Nur Cahyo menyambut baik kehadiran PCNU dan PN Situbondo. Dirinya mengatakan senang SLB Dharma Wanita masih ada yang memperhatikan.
"SLB Dharma Wanita memiliki siswa total mulai SD hingga SMA sejumlah 60 orang. Sedangkan pengajar ada 13 orang, 2 ASN dan sisanya honorer," ungkapnya.
Nur Cahyo berharap ada perhatian lebih Pemerintah Kabupaten Situbondo untuk SLB. Sebab walaupun milik Yayasan Dharma Wanita, nyatanya SLB tersebut juga jarang disentuh pelayanan dari dinas terkait terutama Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial.
"Kalau Dinas Kesehatan melalui puskesmas masih lumayan sering. Seminggu sekali masih mengadakan screening kesehatan maupun imunisasi. Sedangkan Dinas Sosial sudah lama tidak ke sini," pungkasnya.