JATIMTIMES - Jibakutai adalah pasukan perang bunuh diri yang dibentuk Jepang di Indonesia pada 8 Desember 1944. Dilansir dari akun Tiktok @goodnewsfromindonesia, arti dari Jibakutai sendiri adalah pasukan berani mati.
Sejak terbentuk, jumlah anggota di Jibakutai mencapai 50.000 orang. Kemudian, pasca-kemerdekaan Indonesia, Jibakutai berubah nama menjadi Barisan Berani Mati (BBM).
Baca Juga : Serangan Jantung vs Henti Jantung Sangat Berbeda, Jangan Sampai Salah Penanganan!
Meski namanya sebagai pasukan berani mati, namun Jibakutai seperti barisan semimiliter lain bentukan Jepang (Peta atau Pembela Tanah Air dan Heiho), dipersiapkan hanya sebagai pendukung tentara Jepang.
Bahkan, sejarawan Nugroho Notosusanto, menegaskan bahwa Jibakutai tidak pernah mempunyai eksistensi yang nyata sebagai organisasi monolitis seperti yang lain-lain. Hal ini disebabkan karena seluruh anggota Jibakutai sebagian besar tidak memiliki pendidikan dasar kemiliteran.
Anggota dari Jibakutai berasal dari warga pribumi biasa dengan profesi yang beragam, mulai dari guru, wartawan, petani dan lain-lain.
Setelah Indonesia merdeka, Peta dan Heiho menjadi cikal bakal tentara Indonesia.
Mantan pejuang kemerdekaan, Asmadi mengungkapkan kesaksiannya bahwa segera setelah Proklamasi Kemerdekaan, Jibakutai mengubah namanya menjadi Barisan Berani Mati. Tetapi umumnya orang menganggap namanya terlalu muluk. Mereka baru menunjukkan aksinya ketika perang melawan Sekutu di Surabaya pada 10 November 1945.
Baca Juga : Serahkan Tali Asih Gubernur Jatim, Dinsos Situbondo: Bukti Pemerintah Mengingat Jasa Para Pahlawan
Anggota BBM beroperasi dalam kelompok-kelompok kecil. Masing-masing menjinjing sebuah bom, kemudian membenturkan diri ke kendaraan perang musuh yang menghancurkan benteng-benteng berjalan itu. Tindakan yang kelewat berani ini sangat menonjol pada hari ketiga perang.
Keberanian mereka menimbulkan kekaguman di kalangan pejuang dan keterkejutan di pihak lawan. Tentara Inggris terperanjat dan menuding Indonesia menggunakan orang-orang Jepang untuk melakukan aksi bunuh diri, karena mereka menganggap hanya orang Jepang yang berani berbuat nekat seperti itu.
Tindakan ini dilakukan sebagai bukti bahwa BBM memiliki keberanian untuk membela Tanah Air.