JATIMTIMES - Pada zaman dahulu, jauh sebelum terciptanya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, masyarakat dalam negeri cenderung berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Melayu.
Bahasa Indonesia baru ditetapkan sebagai bahasa nasional setelah peristiwa Sumpah Pemuda. Kala itu bahasa Indonesia muncul ketika pergerakan Kongres Pemuda sedang berlangsung. Jadi, nggak heran kalau sejarah bahasa Indonesia sangat erat kaitannya dengan Sumpah Pemuda.
Nah, penggagas bahasa Indonesia rupanya berasal dari Madura lho.
Baca Juga : Disdikbud Angkat Bicara Ihwal Mayoritas Anak-anak Kota Malang Tak Tahu Lagu Daerah
Dilansir dari akun Tiktok @arsipprosamudra, penggagas bahasa Indonesia pertama kali ialah Mohammad Tabrani.
Muhammad Tabrani lahir di Pamekasan Madura pada 10 Oktober 1904.
Badan pengembangan dan pembinaan bahasa mencatat perjuangan M Tabrani dalam menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan sangatlah gigih dan mungkin tanpa perjuangan M Tabrani saat ini bisa saja bahasa persatuan bukan bahasa Indonesia.
Hal itu terlihat dari perjuangan M Tabrani di Kongres Pemuda pertama, ia getol dan sangat gigih mengusulkan agar bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan.
Selain itu tak M Tabrani juga sebagai jurnalis sekaligus pemimpin redaksi koran Hindia Baru juga secara terang-terangan menggunakan tema bahasa Indonesia dalam korannya sejak awal 1926.
Hal itu terlihat dari salah satu kolom dalam koran Hindia Baru yang dinamai dengan "anak dan bahasa Indonesia". Kolom yang berisi tulisan dari masyarakat itu merupakan cerminan bahwa nama bahasa Indonesia sudah mulai dipopulerkan melalui koran yang dipimpin M Tabrani.
Mengenai bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan juga secara jelas terpampang pada tulisannya dalam koran Hindia Baru yang dipimpinnya. Tulisan yang berjudul "bahasa Indonesia" yang ada pada kolom kepentingan tersebut secara jelas mengemukakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan untuk mencapai kemerdekaan.
Baca Juga : Disdikbud Angkat Bicara Ihwal Mayoritas Anak-anak Kota Malang Tak Tahu Lagu Daerah
Sebuah pemikiran yang berani yang diungkapkan seseorang yang hidup di wilayah yang sedang dijajah oleh bangsa asing tersebut akhirnya terwujud setelah pada Kongres Pemuda Kedua di mana bahasa Indonesia disepakati sebagai bahasa persatuan.
Mohammad Tabrani secara personal tidak mengklaim bahwa sutradara dari hadirnya bahasa persatuan bahasa Indonesia adalah dirinya.
Namun fakta-fakta sejarah mencatat yang mana salah satunya dilaporkan Linguis atau ahli bahasa dari Universitas Indonesia dalam bukunya yang berjudul "masa-masa awal bahasa Indonesia 2010" yang menyatakan bahwa bahasa Indonesia lahir ke muka bumi pada dua Mei 1926.
Ketika seorang pemuda dari Madura yang bernama Muhammad Tabrani dengan ide cerdasnya yang inklusif dan moderat menyatakan bahwa bahasa persatuan dari sebuah bangsa yang bernama bangsa Indonesia haruslah bahasa Indonesia bukan bahasa Melayu.
Jasa M Tabrani sangat besar untuk bangsa Indonesia, sehingga badan pengembangan dan pembinaan bahasa Kemendikbud RI terus berupaya agar Ia mendapatkan gelar pahlawan nasional.
