JATIMTIMES - Komplikasi diabetes dapat menyebabkan saraf dan sirkulasi darah yang buruk. Lantas benarkah diabetes bisa bikin kaki busuk hingga diamputasi?
Perawat Afriezal Kamil SKep Ners atau akrab disapa Rizal Do, yang juga penulis buku "Andai Dalam Sel-Sel Tubuhmu Berbicara" menyebutkan diabetes bisa membuat kaki busuk hingga diamputasi.
Baca Juga : Ternyata Masturbasi Pada Perempuan Juga Memiliki Risiko, Begini Kata Dokter Dara
"Orang-orang biasa menyebutnya dengan kencing manis basah," jelas dia, dikutip dari utasnya melalui X (Twitter).
Menurut Rizal Do, diabetes adalah induk dari segala penyakit. Sekali terkena, maka akan susah untuk sembuh. Beberapa literatur bahkan menyebutkan bahwa diabetes tidak bisa disembuhkan.
"Jadi, sel itu klo mau makan, makanannya kudu dianter dulu sama hormon insulin. Jika hormon tersebut error, sel jadi nggak bisa makan meski ada banyak glukosa berseliweran di depan mereka," ujar dia.
Oleh karena proses itulah, diabetes dibagi menjadi dua tipe. Di antaranya, diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh tidak bisa memproduksi insulin yang cukup sehingga gula darah numpuk. Dan diabetes tipe 2 terjadi ketika insulinnya ada, namun sel-sel kurang sensitif terhadap insulin tersebut sehingga gula darah numpuk juga.
"Penumpukan gula berlebih bikin heboh sel-sel endotelium.
'Lu ngerasa aneh ga si?'
'Apaan tuh?' sahut sel endotel bingung.
'Ini kenapa kita gbs relaksasi ya?" tulis Rizal Do.
Karena seluruh endotel bingung, akhirnya produksi Nitric Oxide (NO) dalam tubuh berkurang. Nitric oxide (NO) adalah molekul yang dihasilkan oleh sel endotelium yang punya peran penting dalam relaksasi pembuluh darah dan pengaturan aliran darah.
"Pada diabet, produksi NO berkurang sehingga memicu penyempitan pembuluh darah, peningkatan tekanan darah, dan masalah aliran darah," jelas Rizal Do.
"'Astaga gawat...' ucap salah satu endotelium.
'Gimana ini? Udah darahnya pekat gara2 kebanyakan gula, sekarang pembuluh jadi error?" sahut sel lain ikut panik.
Kepanikan mereka tentu beralasan. Dengan kurangnya kemampuan pembuluh untuk relaksasi, mereka berhadapan dengan bahayanya Endothelium Dysfunction," tulis Rizal Do.
Baca Juga : Maksimalkan Pelayanan Kesehatan, RSUD Besuki Situbondo Terima Penghargaan Akreditasi Paripurna
Lebih lanjut, Rizal Do menjelaskan, efek dari Endothelium Dysfunction membuat aliran darah menjadi terganggu. Oksigen dan nutrisi menjadi terlambat & terhambat dikirimkan ke seluruh tubuh.
"Sungguh petaka bagi kehidupan para sel di ujung terjauh jantung. Dengan menurunnya pasokan nutrisi dari darah, mereka berhadapan dengan ancaman yang sangat serius," ungkap Rizal Do.
Menurut Rizal Do, tingginya gula darah memicu terjadinya proses glikasi, yaitu ikatan molekul gula dengan protein/lipid dalam jaringan tubuh. Proses ini membuat struktur dan fungsi protein dalam sel saraf jadi berubah, termasuk protein yang terlibat dalam transmisi sinyal. Akibatnya, kemampuan sel saraf untuk menerima, memproses, dan mengirimkan sinyal dapat terganggu.
"Tamat sudah. Jika neuropati telah terjadi. Neuropati diabetik yang dimaksud oleh otak adalah suatu kondisi ketika penderita kehilangan sensasi nyeri, tekanan, dan perubahan suhu pada kaki. Akibatnya, penderita jadi tidak sadar kalau kakinya tertekan, kepanasan, tergores, luka, bahkan berdarah. Mereka tidak bisa merasakan itu," tulis Rizal Do.
Oleh karenanya, pada kondisi ini, kata Rizal Do, luka pada kaki dapat menjadi momok yang mengerikan bagi penderita diabates. Kombinasi antara kurangnya sensasi dan penurunan aliran darah bikin luka yang terbentuk jadi susah sembuh.
"Apalagi klo lukanya sudah infeksi. Aduh, makin pengen nangis. Masalahnya, bakteri jahat tuh demen banget sama lingkungan yang kadar gula darah tinggi seperti gini. Akibatnya infeksi makin menjadi-jadi," jelas dia.
Jadi proses inilah yang biasa disebut dengan Ulkus Diabetik. Di mana orang awam biasanya menyebut kencing manis basah.
"Meskipun ngeri, ulkus dapat sembuh dengan perawatan dan pengobatan yang tepat. Hanya saja, problem utama penderita diabetes ada di pikiran mereka. Stres menjadi salah satu trigger paling utama naiknya gula darah dan itulah yang bikin penderita susah sembuh," pungkas Rizal Do.