JATIMTIMES - Rencana pendapatan daerah tahun 2024 di Kabupaten Malang mengalami peningkatan. Dalam rapat paripurna bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang pada beberapa waktu lalu, peningkatan pendapatan daerah direncanakan bakal mengalami peningkatan sebanyak 0,24 persen.
Terkait hal itu, organisasi perangkat daerah (OPD) penghasil yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, diminta untuk terus berinovasi dalam rangka mewujudkan target pendapatan daerah. OPD terkait yang dimaksud tersebut diantaranya adalah Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Malang.
Baca Juga : Berbagi Ilmu Jurnalistik, Dosen Komunikasi Unisba Beri Pelatihan Siswa SMKN 1 Blitar
"Memang yang namanya PAD (Pendapatan Asli Daerah) itu targetnya tidak pernah turun, pasti naik. Jadi diharapkan OPD yang berkaitan dengan PAD seperti Bapenda maupun dinas yang berkaitan dengan retribusi, harus melakukan terobosan dan inovasi dalam rangka mewujudkan capaian itu," ucap Kepala Bapenda Kabupaten Malang, Made Arya Wedanthara.
Menurut Made, tanpa adanya sinergitas antara Bapenda dan OPD penghasil yang ada di Kabupaten Malang, target pendapatan daerah yang terus mengalami peningkatan tersebut akan sulit untuk direalisasikan.
"Memang inikan harus kerja bersama-sama antara Bapenda dengan OPD lainnya yang bertugas menunjang pendapatan daerah. Sehingga harus saling sinergi dan kolaborasi agar bagaimana caranya bisa mencapai target," tuturnya.
Selain menjalin sinergisitas, inovasi dan beragam program terobosan juga harus terus dilakukan oleh OPD penghasil. Di Bapenda Kabupaten Malang, saat ini juga telah memberikan inovasi dalam rangka meningkatkan PAD. Diantaranya melalui program Bapenda Menyapa Warga (BMW).
"Terkait pengoptimalan PBB kita sudah melakukan kegiatan BMW untuk melakukan pengecekan data secara langsung. Tapi memang membutuhkan waktu untuk melakukan verifikasi, karena sasarannya langsung ke desa-desa. Sedangkan di Kabupaten Malang ada 378 desa," jelasnya.
Sebagaimana diberitakan, dalam pernyataannya saat menghadiri Rapat Paripurna pada beberapa waktu lalu, Bupati Malang HM. Sanusi menyampaikan asumsi dan perangkaan kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan yang telah dibahas bersama antara Badan Anggaran DPRD dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah.
Rinciannya, terkait Pendapatan Daerah ditargetkan sebesar Rp 4.369.565.904.707, 84. Pendapatan daerah tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Baca Juga : Harjakasi ke-205, Forkopimda Situbondo Ziarah Makam Pahlawan Nasional hingga Mantan Bupati
Penjabarannya, PAD sebesar Rp 1.035.841.915.836,84; Pendapatan Transfer sebesar Rp 3.036.610.258.871; Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah sebesar Rp 297.113.730.000.
Sementara itu, dalam Rapat Paripurna penyampaian rekapitulasi perangkaan KUA PPAS APBD tahun anggaran 2024 yang berlangsung di DPRD Kabupaten Malang pada beberapa waktu lalu tersebut, menyebut Pendapatan Daerah tahun 2024 mengalami kenaikan 0,24 persen. Yakni sebesar Rp 10.255.860.522,84, dari penyampaian awal sebesar Rp 4.359.310.440.155.
Menanggapi kenaikan Pendapatan Daerah tersebut, Made mengaku optimis jika target di tahun 2024 mendatang akan terealisasi. Selain terus berinovasi dalam berbagai program, Pemkab Malang melalui Bapenda juga akan mengingatkan para wajib pajak untuk merealisasikan kewajibannya.
"Kami selalu berupaya optimis dengan cara wajib pajak kita ingatkan. Tapi harapanya bagaimana kesadaran masyarakat meskipun tanpa ada tekanan, tanpa disuruh akan membayarkan kewajibannya. Jadi kami akan terus berupaya dengan menyadarkan para wajib pajak dan juga menagih jika ada keterlambatan," tukasnya.