JATIMTIMES - Sebanyak 295 desa di Kabupaten Malang akan dijadikan desa penyangga untuk mendukung keberadaan 83 Desa Wisata. Nantinya potensi yang ada di seluruh desa penyangga tersebut, akan dimaksimalkan untuk mendukung keberadaan Desa Wisata.
Gagasan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang tersebut, ditujukan untuk mewujudkan paket wisata. Sehingga potensi wisata bisa semakin optimal, dan berdampak pada peningkatan jumlah wisatawan.
Baca Juga : Dua Rekor MURI Pecah di Event JFC 2023
"Menurut saya tidak mungkin semua desa itu akan dipaksa untuk jadi desa wisata. Maka 83 (Desa Wisata) itu menyebar di 33 kecamatan. Desa yang memiliki potensi, kemudian kepala desa-nya punya kemauan, masyarakat berkeinginan, itu yang kita dorong," ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Kabupaten Malang, Purwoto.
Dalam paket wisata nantinya, diterangkan Purwoto, 83 Desa Wisata akan di jadikan sebagai sentral. Sedangkan beberapa desa yang ada di sekitarnya, akan dijadikan desa penyangga untuk melengkapi paket wisata tersebut.
"Desa-desa yang lain jadi penyangga, jadi desa wisata itu ada desa wisata yang disentralkan. Nantinya harus jadi satu paket, sehingga itu nanti akan kami promosikan semua," jelasnya.
Dalam paket wisata yang telah terkonsep tersebut, tidak hanya terdiri dari destinasi wisata. Namun juga terdiri dari pusat belanja oleh-oleh, kuliner, hingga prodak UMKM.
"Contohnya begini, orang ketika berkunjung ke tempat wisata pasti butuh kuliner, butuh oleh-oleh, butuh makanan. Sehingga apa yang tidak bisa diproduksi di desa wisata yang menjadi sentral, maka desa sebelah yang ada produksinya semua akan dialihkan jadi satu paket. Sehingga desa penyangga itu adalah pendukung keberadaan potensi di Desa Wisata," terangnya.
Bilamana ada wisatawan yang tertarik dengan potensi yang dihasilkan oleh desa penyangga, maka bisa diajak untuk berkunjung langsung. Sehingga memperbanyak opsi bagi para wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Malang.
Baca Juga : Optimalkan Pendapatan Pajak, Pemkab Malang Berikan Kemudahan Fasilitas Pembayaran
"Desa Wisata itu yang utama, kolaborasinya seperti itu. Kalau wisatawan ingin tau tempat prosesnya, bisa saja wisatawan di Desa Wisata diajak ke sana, desa penyangga," imbuhnya.
Berdasarkan peninjauan Disparbud Kabupaten Malang, saat ini semua desa telah memiliki keunggulan masing-masing. "Saya punya keyakinan hampir semua desa itu punya produk-produk unggulan. Mereka juga butuh laku, butuh dinikmati orang, butuh dilihat orang. Model pemasaran itukan ada banyak cara, salah satunya adalah kita pamerkan di beberapa tempat wisata," ungkapnya.
Di sisi lain, berdasarkan evaluasi Disparbud Kabupaten Malang, para wisatawan ketika berkunjung ke tempat wisata tidak cukup hanya berwisata. Namun juga membutuhkan beberapa kebutuhan sekunder. Di antaranya oleh-oleh hingga tempat penginapan.
"Ketika berwisata itu pasti tidak hanya selfi saja, sehingga harus ada paket wisata. Ketika wisatawan itu berkunjung ke tempat wisata pasti lapar, cari makan, cari oleh-oleh, cari penginapan dan sebagainya," tukasnya.