free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Internasional

Ngeri, Rentetan Penusukan Massal Terjadi di Korea Selatan, Puluhan Korban Alami Luka Parah

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

05 - Aug - 2023, 15:59

Placeholder
Usai penusukan di mall. (Foto: Twitter)

JATIMTIMES - Kasus penusukan secara acak yang menelan korban marak terjadi di Korea Selatan (Korsel). Hal itu membuat para Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Korea hingga takut untuk beraktivitas di luar rumah. 

Seperti disampaikan oleh akun TikTok @bianca.kartika seorang WNI yang tinggal di Korsel. Dalam video tiktoknya, Bianca menceritakan jika di Korea sedang gempar adanya rentetan peristiwa penusukan secara random. Oleh karenanya, ia meminta agar teman-teman berhati-hati, baik yang mau ke Korea atau yang tinggal di Korea. 

Baca Juga : Mengapa Ada Orang Meninggal Saat Olahraga? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Jantung

"Jadi guys, kemarin baru aja kejadian lagi ada orang yang ngebunuh dengan random (acak), kemarin ini bahkan kejadiannya di Mall. Mall seramai itu tiba-tiba ada orang masuk dan langsung nusukin pisau ke orang lain gitu secara random," jelas dia. 

"Jadi di mall itu chaos gitu, ada yang teriak kesakitan, ada yang panik," ungkap dia.

Tak hanya itu, kata Bianca suasana di Korsel semakin mencekam parah sejak kejadian itu. Pasalnya banyak pesan berantai anonim di Twitter, Telegram yang berisi ancaman agar siap-siap adanya aksi penusukan random di tempat tertentu. 

Sebelum itu, ada juga kejadian di Daejon, seorang guru ditusuk oleh seorang pria yang datang ke sekolah. Tak berselang lama, baru saja tertangkap orang membawa senjata tajam di sekitar Express Bus terminal station. Dan orang tersebut seperti orang biasa, pakai training dan palai sepatu lari. 

"Sumpah ini bener-bener, jujur aku tuh jadi takut banget mau keluar. Karena selama ini aku merasanya Korea aman banget," pungkas Bianca. 

Usut punya usut, melansir Yonhap, pada Kamis (3/8/2023), seorang pria berusia 23 tahun bermarga Choi ditangkap setelah melakukan tabrak lari dan penusukan di Kota Seongnam, Provinsi Gyeonggi.

Choi ditangkap setelah mengendarai mobil di jalur pejalan kaki dan menabrak lima orang. Ia juga melakukan penusukan acak di department store terdekat, dan kemudian melukai sembilan orang di dekat Stasiun Kereta Bawah Tanah Seohyeon di Bundang sekitar pukul 17:55 waktu setempat.

Serangan itu menyebabkan 14 orang terluka, 12 di antaranya luka serius. Dari total korban, sembilan orang terluka dalam serangan penusukan dan lima dalam kecelakaan mobil. Sementara dua korban dilaporkan dalam kondisi kritis.

Polisi dengan cepat menangkap Choi, dan melakukan tes narkoba yang kemudian memberikan hasil negatif. Baru diketahui jika tersangka mengidap fobia sosial dan kemudian didiagnosis dengan gangguan kepribadian skizoid.

Menurut para penyelidik pada Jumat (4/8/2023), tersangka tampaknya menderita delusi penganiayaan. "Ia berbicara tidak jelas selama interogasi awal dan mengklaim bahwa sekelompok orang tertentu sedang menguntit dan mencoba membunuh saya," keterangan polisi.

Secara resmi, Badan Kepolisian Provinsi Gyeonggi Nambu yang menangani kasus tersebut mengatakan bahwa tersangka telah menderita penyakit mental sejak masa sekolah menengah dan telah menunjukkan gejala delusi penganiayaan selama penyelidikan.

Baca Juga : 5 Efek Samping Pemakaian Skincare Bermerkuri, Salah Satunya Bisa Merusak Ginjal

Berdasarkan pernyataannya, polisi mencurigai adanya kompleks penganiayaan dan penyakit mental lainnya yang menyebabkan kejahatan tersebut.

Menurut keterangan keluarga, Choi putus sekolah di tahun pertamanya karena fobia sosial, atau gangguan kecemasan sosial. Dia kemudian didiagnosis menderita gangguan kepribadian skizoid sekitar tahun 2020 tetapi tidak mendapat perawatan yang tepat.

Sejak berhenti sekolah, Choi menghabiskan waktu tinggal di rumah atau melakukan pekerjaan paruh waktu. Tersangka, yang masih tinggal bersama keluarganya pada saat kejahatan itu terjadi, belum lama ini mulai bekerja untuk sebuah perusahaan jasa pengiriman sebagai pengantar.

Selain insiden itu, kemudian pada Jumat (4/8/2023) pagi, seorang pria tak dikenal melakukan penusukan terhadap guru sekolah menengah di Daedeok-gu, Daejeon. 

Menurut laporan Korea Herald, tersangka telah ditangkap dua jam setelah serangan, dan polisi menyelidiki motif di balik serangan itu karena yakin tersangka mengetahui korban yang ditinggalkan dalam kondisi kritis.

Kedua kasus tersebut terjadi hanya selang beberapa minggu setelah penusukan brutal yang mematikan di Silim-dong, Seoul pada 21 Juli lalu. 

Sebagai informasi tambahan, Korea Selatan merupakan negara yang sangat aman, dengan tingkat pembunuhan hanya 1,3 per 100.000 orang pada tahun 2021, menurut statistik resmi. Namun, belakangan ada beberapa kejahatan penusukan selama beberapa tahun terakhir.

Sebaliknya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Korsel jadi negara tertinggi untuk kasus bunuh diri, dengan rata-rata global adalah enam kematian akibat pembunuhan per 100.000 orang.


Topik

Internasional Korea penusukan massal korea mencekam



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri