free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Mengapa Ada Orang Meninggal Saat Olahraga? Ini Penjelasan Dokter Spesialis Jantung

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

05 - Aug - 2023, 14:26

Placeholder
Pemain bulu tangkis Markis Kido yang meninggal dunia karena serangan jantung. (Foto: Google)

JATIMTIMES - Berolahraga seharusnya menjadi kegiatan rutin yang menyenangkan dan menyehatkan. Selain itu, olahraga juga jelas akan menurunkan risiko penyakit jantung jika dilakukan rutin dan konsisten. 

Tapi kok ada yang meninggal saat olahraga? Apakah olahraga meningkatkan risiko serangan jantung?

Baca Juga : Bolehkah Rebonding Rambut dalam Islam? Ini Penjelasannya 

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr Furqon Aatria Adi Pradana, SpJP menjelaskan jika kebiasaan mager dan memaksakan diri untuk olahraga intensitas tinggi, maka risiko serangan jantungnya 50 kali lipat. 

Oleh karenanya, kata dr Furqon, perlu dilakukan screening sebelum berpartisipasi dalam olahraga. Terutama olahraga yang sifatnya kompetitif dan intensitas tinggi. 

"Penyakit kardiovaskular yang subklinis (belum bergejala) bisa jadi penyebab heart attack, terutama yang lebih dari 35 tahun memiliki riwayat hipertensi, merokok, pria, kolesterol, dan usia," jelas dr Furqon, dikutip dari akun Twitternya, Sabtu (5/8/2023). 

Lebih lanjut dr Furqon menjelaskan jika memiliki riwayat bugar dan terbiasa olahraga maka risikonya rendah terkena jantung dan boleh olahraga apa pun termasuk yang kompetitif. Namun bagi orang mager (malas gerak), artinya tidak biasa olahraga dan tidak memiliki riwayat bugar maka orang tersebut berisiko tinggi, dan sangat tinggi terkena jantung, maka hanya boleh olahraga intensitas rendah. 

"Sedangkan orang mager, orang risiko tinggi, dan sangat tinggi, tapi mau olahraga intensitas sedang dan tinggi, maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan fisik, EKG, dan stress tes (treadmill) terlebih dahulu untuk prognosis," jelas dr Furqon. 

Menurut dr Furqon, orang mager “disetarakan” dengan risiko tinggi dan sangat tinggi terkena jantung. 

"Jadi, orang yang sedentary/mager selalu disarankan olahraga, tapi starts low goes slow. Jangan langsung tinggi karena gengsi," jelas dia. 

Hal serupa juga disampaikan oleh seorang Fitness Enthusiast @bayuhkm atau by. Menurut dia, masih banyak orang yang bingung dengan perbedaan antara sport dan kebugaran. 

Baca Juga : 5 Cara Menjernihkan Mata Secara Alami yang Wajib Kamu Coba

"Menurut saya badminton adalah masuk dalam sport atau permainan dengan aktivitas fisik. Sedangkan orang kalau mau bugar sebaiknya melakukan latihan fisik yang berfokus pada peningkatan cardiovascular maupun muskuloskeletal," jelas dia, dikutip dari akun Twitternya. 

Jadi untuk meningkatkan cardiovascular maupun muskuloskeletal, bisa dilakukan dengan latihan aerobik (jogging, renang, sepeda dll) dan angkat beban (calisthenics, weight training gym, dan lainnya). 

"Sedangkan sport itu dilakukan tidak terukur dan terstruktur," ungkap dia.

Oleh karenanya, sebelum melakukan sport atau misalnya badminton dan lainnya, sebaiknya seseorang harus mencapai kebugaran terlebih dulu. Cara untuk mencapai bugar yakni dengan latihan. 

"Maka dari itu sebaiknya rutinkan latihan fisik dulu untuk mencapai kebugaran dan performa lalu bermain sport tadi. Kalau kata dosen saya 'jangan jadikan badminton sebagai sarana kebugaran, tapi jadikan badan bugar agar dapat bermain badminton'," tandas dia. 

"Tentunya skrining kesehatan di awal sangat dianjurkan agar tau batasan diri dan menghindari dari hal yang tidak diinginkan," pungkas by. 


Topik

Kesehatan olahraga untuk orang mager risiko serangan jantung saat olahraga



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri