free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Inilah Kota Pertama yang Dibuat oleh Manusia, Um Albilad

Penulis : Mutmainah J - Editor : A Yahya

04 - Aug - 2023, 14:58

Placeholder
Ilustrasi Um Albilad. (Foto internet)

JATIMTIMES - Negeri Mesir oleh banyak sejarahwan Islam disebut-sebut sebagai Um Albilad atau dengan nama lain Mesir adalah induk dari segala bangsa atau negeri paling tua yang pernah dibuat oleh peradaban manusia.

Pendapat jika Mesir ini adalah pusat peradaban tertua adalah diangkat dari kisah yang terjadi di masa sangat lampau yaitu di kisah kehidupannya nabi Nuh alaihissalam.

Baca Juga : Centang Biru Instagram Diperjualbelikan, Raup Untung Rp10 Triliun Sehari, Berikut Cara Pembeliannya

Dilansir dari akun Tiktok @Jazirah ilmu, Nabi Nuh dikaruniai empat orang anak yaitu Kanaan, Yafet, Sam dan HAM dan Nuh juga dikaruniai cucu yang sangat banyak ketika beliau masih hidup setiap harinya. Nabi Nuh selalu berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala supaya keluarga mereka selalu diberikan berkah yang melimpah.

Kemudian Allah subhanahu wa ta'ala memberi wahyu kepada Nuh, jadi ada satu malam di mana doa yang dipanjatkan pada malam itu pasti terkabul. 

Nah ketika malam mustajab itu tiba, nabi Nuh pun membangunkan keluarganya satu persatu. Yang pertama nabi Nuh menyuruh Sam untuk segera membangunkan anak-anaknya atau cucu-cucunya nabi Nuh alaihissalam. Dari sekian banyak anaknya Sam ini hanya benar-benar bangun dan menuruti perintah dari ayahnya itu.

 Sam kemudian mengajak Arpaksa untuk datang menemui sang kakek. Lalu ketika mereka telah berkumpul nabi Nuh kemudian mulai memanjatkan doa. Dalam doanya, Nabi Nuh meminta keberkahan keluarganya serta berikanlah pangkat kenabian dan para raja kepada keturunan dari Sam.

Nabi Nuh pada waktu itu hanya mendoakan keturunannya yang menuruti perintahnya untuk bangun dari tidur dan memanjatkan doa bersama-sama di malam itu. Setelah itu, giliran anaknya yang bernama HAM yang dipanggil oleh nabi Nuh tapi saat itu HAM menolak panggilan ayahnya tersebut dan sayangnya waktu itu tak ada seorangpun dari anak-anaknya HAM yang bangun dari tidurnya. Kemudian nabi Nuh pun berdoa agar keturunan HAM nantinya menjadi pesuruh bagi keturunan dari putra sulungnya yaitu Sam.

Namun sebelum nabi Nuh selesai berdoa ada satu orang keturunan HAM yang terbangun. Saat itu dia mendengar doa sang buyut yang dipanjatkan untuk keturunan HAM namanya adalah Miss Baisar. Ketika itu, anak ini tergugah hatinya untuk menghampiri sang buyut yaitu nabi Nuh alaihissalam untuk meminta doa kepadanya.  

"Sungguh aku memenuhi seruanmu meskipun ayahku kakekku dan seluruh keluargaku enggan untuk memenuhi seruanmu. Aku mohon mintakan keberkahan untukku," pinta Miss.

Mendengar ada cicitnya yang datang ini hati nabi Nuh tak tega. Setelah memenuhi seruanku maka nabi Nuh pun berdoa.

"Berkahilah keturunannya tempatkanlah dia dan keturunannya di belahan bumi yang diberkahi di belahan bumi yang nantinya menjadi yang merupakan induk dari segala bangsa dan menjadi tempat pertolongan bagi seluruh hambaMu. Jadikanlah sungainya sebagai sebaik-baiknya sungai yang mengalir di dunia jadikanlah sebaik-baiknya berkah bagi keturunannya serta tundukkanlah seluruh negeri baginya dan keturunannya jadikanlah seluruh bangsa merendah kepadanya dan kepada keturunannya berikanlah kepada mereka untuk mengatur belahan bumi itu," doa nabi Nuh untuk Miss.

Setelah mendoakan Miss bin Baisar, kemudian nabi Nuh menyuruh putra ketiganya yaitu Yafidz atau Yafet untuk ikut berdoa bersamanya. Namun, sangat disayangkan saat itu Yafet menolak ajakan itu. Maka nabi Nuh pun berdoa supaya nanti Yafet menurunkan satu bangsa manusia yang paling buruk yang kita kenal sebagai bangsa yakjuj dan makjuj.

Nah di dalam kisah ini, ada seorang anak keturunan Nuh yang mungkin jarang kita mendengar namanya. Dia adalah Yahtun. Saat itu, nabi Nuh menyuruh yahtun ini untuk datang menemuinya dan berdoa bersama kemudian Yahtun pun datang memenuhi perintah ayahnya itu. 

Baca Juga : Wabup Malang: Bencana Alam Manifestasi Nyata Krisis Spiritual Manusia

Lalu nabi Nuh pun mendoakannya supaya keturunan yahtun ini hidup dengan limpahan keberkahan. Tapi sayangnya Yahtun tidak mempunyai keturunan. 

Seiring berjalannya waktu, doa-doa yang dipanjatkan nabi Nuh itu pun satu persatu mulai terkabul. Sam langsung bergegas ketika diperintahkan oleh sang ayah hidupnya penuh kebahagiaan hingga dia wafat.

Kemudian putranya hidup dengan penuh keberkahan juga dan anak keturunan dari ini banyak yang menjadi raja dan nabi dan dari keturunan Sam. Inilah yang akan menjadi bangsa Arab Persia dan bangsa Romawi.

Sementara itu anaknya nabi Nuh yaitu HAM yang menolak panggilan dari ayahnya waktu itu membuat HAM hidup dengan penuh kesusahan dan jauh dari keberkahan. Sebenarnya ada satu lagi putranya nabi Nuh ini yaitu Kanaan, tapi sayangnya Karena mati ketika musibah banjir besar itu datang karena waktu itu tidak mau masuk ke dalam kapal ayahnya untuk menyelamatkan diri dia malahan lari ke puncak gunung yang padahal musibah banjir besar itu juga menenggelamkan puncak gunung di mana kanan berusaha lari dari kematian.

Begitu juga dengan istri dari nabi Nuh alaihissalam. Istri Nuh ini juga ikut mati pada musibah itu karena lebih memilih ikut dengan orang-orang munafik pada masa itu ketimbang dia ikut dan menuruti perintah suaminya untuk masuk ke dalam kapal yang dibuat suaminya itu. 

Putra HAM yang lain yang bernama Aswad menurunkan bangsa Sudan dan Ethiopia. Sementara Kus menurunkan bangsa India, lalu Food menurunkan bangsa Barbar, dan Baisar menurunkan bangsa Koptik. Misbin Baisar dan seluruh keluarganya memilih menetap dan mendirikan kerajaan di sebuah daerah yang kemudian hari dikenal dengan nama Mesir. Di tanah Mesir inilah yang diberi julukan dengan Um albilad sesuai dengan doa dari Nabi Nuh Alaihissalam. Kerajaan Mesir waktu itu membentang dari Aswan sampai Urbasi dan dari Burkoh sampai Ayla.

Kerajaan Mesir waktu itu membentang dari asuhan sampai urbesi dan di masa setelahnya, Miss membagi kerajaan menjadi empat bagian untuk anaknya yaitu Gif Asimum, Atrip, dan SA. Dan dari satu anaknya inilah ribuan tahun kemudian lahir seorang perempuan mulia yang kelak diberi nama Hajar yang kita kenal di dalam Islam sebagai Siti Hajar. Pada suatu hari, Siti Hajar ini menikah dengan seorang laki-laki Sholeh yang bernama Ibrahim. Dan nabi Ibrahim ini juga berasal dari keturunan Sam bin Nuh alaihissalam.

Sementara itu, putra Nuh yang lain yang bernama Yafidz yang waktu itu tidak mau sama sekali menuruti perintah sang ayah hidupnya pun dirundung kesusahan. Anak keturunan Yafet mempunyai watak yang sangat kasar dan nantinya dari inilah lahir bangsa-bangsa yaitu bangsa Turki, bangsa Italia dari kepulauan Sisilia dan yang paling terkenal adalah bangsa yakjuj dan makjuj.

Jadi itulah sejarah Um Albila semoga kisah ini bermanfaat dan kita bisa memetik hikmah dibalik kisah diatas.


Topik

Serba Serbi Mesir UM Albilad negeri Mesir



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

A Yahya