JATIMTIMES - Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto menyebut, fenomena bencana alam yang kerap kali terjadi merupakan sebuah manifestasi yang nyata atas krisis spiritual dari umat manusia.
"Artinya fenomena bencana maupun kerusakan lingkungan, sebenarnya merupakan manifestasi nyata dari krisis spiritual kita sebagai umat manusia," ungkap Didik dalam acara Ngaji Lingkungan di TPA Edukasi Talangagung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (3/8/2023).
Baca Juga : Mary Susilo dan Reza Darmawan Apresiasi Pagelaran Suran Agung Ing Pendopo Ndalem Dewobroto
Menurut Didik, berbagai fenomena bencana alam dan kerusakan lingkungan yang kerap kali terjadi sebenarnya memberikan sebuah otokritik kepada manusia. Untuk itu, menurutnya, yang saat ini menjadi tugas bersama yakni memperbaiki hubungan antar manusia dengan lingkungan.
"Harus mampu menjadi pengelola, penguasa, pemakmur, sekaligus penyelenggara atas kehidupan yang berlangsung, mulai dari sekarang dan seterusnya nanti," ujar Didik.
Mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang ini mengatakan, tema yang diusung dalam Ngaji Lingkungan kali ini yakni "Lingkungan dalam Nilai Spiritualnya", sangat relevan dengan kondisi terkini di Kabupaten Malang.
"Mengingat isu lingkungan hidup kini menjadi salah satu urgensi pembangunan di era modern yang sangat kompleks dan membutuhkan keterlibatan banyak pihak dalam penyelesaiannya," terang Didik.
Politisi yang pernah menjadi Kepala Desa Tunjungtirto, Kecamatan Singosari ini mengungkapkan, bahwa eksploitasi alam untuk kebutuhan manusia sudah menjadi suatu fenomena yang sangat sulit untuk dihindarkan. Disadari atau tidak, hal itu telah menimbulkan kejahatan terhadap lingkungan.
Pihaknya menuturkan, bahwa pendekatan spiritual berbasis masyarakat merupakan salah satu solusi alternatif yang dapat dilakukan untuk mencegah perilaku manusia yang merusak lingkungan.
Baca Juga : KTP Asli Warga Ditukar "Sangu" Politik, Ini Kata Disdukcapil Tulungagung
Menurutnya, pertimbangan nilai spiritual dalam pengambilan keputusan, merupakan langkah awal yang harus dilakukan dan dipedomani untuk merawat serta memelihara alam semesta.
Untuk melakukan hal-hal tersebut, tidak bisa hanya mengandalkan pada tingkat kolektif. Melainkan kesadaran secara pribadi juga harus diperkuat. Karena partisipasi semua pihak menjadi penting untuk diwujudkan dalam merawat alam semesta.
Maka dari itu, melalui acara Ngaji Lingkungan di TPA Edukasi Talangagung, pihaknya berharap cakrawala berpikir semua masyarakat dapat semakin luas dan terbuka lebar. Sehingga upaya kolaborasi positif juga terbuka lebar dalam rangka mewujudkan kehidupan alam yang asri, makmur, dan sejahtera.
"Semoga pertemuan hari ini menjadi langkah awal yang memicu kesadaran semua pihak, untuk bersama-sama membangun Kabupaten Malang yang ramah dan inklusif dengan lingkungan alam," tandas Didik.