free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Menolak Lupa Tragedi Kanjuruhan! ASN Kota Batu Bersepeda Tenteng 'Keranda' Menuju Jakarta

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

04 - Aug - 2023, 01:49

Placeholder
Miftahudin Ramli atau yang akrab dipanggil Midun, saat berangkat dari Stadion Kanjuruhan menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta dengan mengayuh sepeda demi merawat ingatan soal Tragedi Kanjuruhan. (Foto: Ashaq Lupito/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Saking geramnya dengan penanganan kasus tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu, seorang ASN Kota Batu, Miftahudin Ramli atau yang akrab disapa Midun menyuarakan aspirasi dengan bersepeda ‘keranda’ menuju Jakarta.

Midun melakukan Ekspedisi Lintas Stadion Jalur Pantura Malang-Jakarta dengan mengendarai sepeda angin, tiba di titik pemberangkatan di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (3/8/2023) sore sekitar pukul 15.00 WIB.

Baca Juga : KTP Asli Warga Ditukar "Sangu" Politik, Ini Kata Disdukcapil Tulungagung 

 

Sebelumnya, dalam ekspedisi Ladub Berkeranda Menolak Lupa Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 tersebut, Midun diketahui berangkat dari Kota Batu sekitar pukul 11.30 WIB. Sementara itu, setelah tiba di Stadion Kanjuruhan, pria 53 tahun itu kemudian menuju Gate 13 Stadion Kanjuruhan untuk memanjatkan doa.

Setelahnya, warga Kelurahan Ngaglik, Kota Batu itupun disambut oleh para keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang juga berada di Stadion Kanjuruhan, sebelum kemudian memanjatkan doa bersama.

Usai memanjatkan doa bersama keluarga korban Tragedi Kanjuruhan, Midun menuturkan ekspedisi bersepeda dengan membawa karanda mayat tersebut merupakan janji terhadap dirinya. 

"Intinya ini bulan kemerdekaan, memang setiap bulan kemerdekaan saya sering pergi. Jadi kepergian saya ini, saya bernazar, memang untuk ekspedisi antar stadion, lintas stadion jalur Pantura itu," ungkapnya saat ditemui awak media di Stadion Kanjuruhan, Kamis (3/8/2023).

Midun menyebut, ekspedisi yang dia lakukan merupakan langkah untuk mengingatkan tentang tragedi memilukan yang telah merenggut 135 nyawa. Dia berharap, para korban dan pihak keluarga bisa mendapatkan keadilan.

"Intinya cukup di Kanjuruhan saja kejadian seperti 1 Oktober 2022 itu, dan saran saya kita tidak pantas untuk melupakan dan kejadian tersebut sekedar untuk dikenang," tuturnya.

Midun mengaku dirinya bukanlah siapa-siapa. Alhasil dia berharap dengan ekspedisi yang dia lakukan bisa membawa perubahan dan keadilan bagi para korban.

"Ya Astaghfirullah saja saya, makanya semoga ada hidayah dari Tuhan. Barangkali ini ada perubahan, saya bisa apa, saya bukan siapa-siapa, saya tidak punya apa-apa, jadi hanya Tuhan saja yang bisa menolong kita," ungkapnya.

Dijelaskan Midun, terdapat beberapa rute yang rencananya akan dilalui olehnya. Di mana, beberapa stadion yang dilaluinya di setiap rute yang dia tempuh, bakal disinggahi.

Baca Juga : Warga Geram dengan Bau Sampah, Pemkot Batu Gelar Lomba Pengelolaan Sampah 

 

Beberapa stadion di sepanjang jalur Pantura Malang -Jakarta tersebut diantaranya, Stadion Kanjuruhan; Stadion Gajayana; Gelora Delta Sidoarjo, Stadion Gelora Bung Tomo; Gelora Joko Samudra Gresik; Stadion Surajaya sebelum kemudian ke Tuban dan lanjut hingga tiba ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.

"Insyaa Allah, semoga kuat, sehat," ujar pria yang kesehariannya berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota (Pemkot) Batu tersebut.

Midun menargetkan, tepat pada hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI), yakni pada 17 Agustus 2023 dirinya telah tiba di stadion yang berlokasi di kawasan Senayan tersebut. Apakah targetnya juga ingin menyampaikan aspirasi kepada Presiden RI Joko Widodo?, Midun mengaku menginginkan hal itu namun tetap mengutamakan situasi dan kondisi.

"Mungkin banyak yang harus dilewati, banyak yang harus saya jawab. Kalau saya di tanya, saya lebih baik cari yang tidak repot saja. Kalau bisa Stadion GBK, ya sekedar kalau di situ ada upacara, diperkenankan upacara, ya tidak apa-apa," tukasnya.

Sementara itu, dari pantauan media online ini, sepeda angin yang dikendarai oleh Midun telah dimodifikasi. Yakni menjadi satu dengan keranda yang tertutup kain hitam di bagian belakang sepedanya.

Selain itu, beberapa aspirasi yang ditujukan kepada sejumlah pihak terkait mulai dari penolakan renovasi Stadion Kanjuruhan, tuntutan usut tuntas tragedi Kanjuruhan kepada Presiden RI, aspirasi mengenai tragedi Kanjuruhan yang merupakan pelanggaran HAM berat, hingga beberapa aspirasi lainnya nampak menghiasi sepeda angin yang dikendarai Midun.

Sekitar pukul 16.40 WIB, Midun dan rombongan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan bergeser menuju Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang. Di sana, mereka kemudian menyelenggarakan aksi kamisan Seruan Rukiah DPRD Kabupaten Malang. Hingga berita ini disusun, puluhan massa yang menggunakan atribut serba berwarna hitam, masih menyelenggarakan doa bersama.


Topik

Peristiwa Tragedi Kanjuruhan stadion kanjuruhan gas air mata



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Sri Kurnia Mahiruni