JATIMTIMES - Seorang ibu yang tinggal di rumah kontrakan yang beralamat di Desa Donorawih, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang diduga nekat menghabisi nyawa anak kandungnya sebelum kemudian bunuh diri. Sehari sebelum ditemukan meninggal, tetangga mengaku sempat mendengar suara jeritan dari dalam rumah ibu dan anak tersebut.
Saat ini kasus tragis tersebut masih ditangani oleh pihak kepolisian. Dari pantauan di lokasi kejadian, Kasatreskrim Polres Malang, AKP Wahyu Rizki Saputro bersama Kapolsek Karangploso Iptu Bambang Subinanjar terpantau mendatangi lokasi kejadian guna melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selain itu, tim Inafis Polres Malang juga dikerahkan ke lokasi kejadian guna melakukan identifikasi.
Baca Juga : Bergoyang Di Bawah Bring, Keroncong Woekir Batu Ikut Meriahkan Peresmian Re-Opening Bring Rahardjo Batu
Hingga berita ini di susun, petugas kepolisian terpantau masih melakukan serangkaian penyelidikan di lokasi kejadian. Sementara itu, para warga dan tetangga korban terlihat memadati sekitar rumah kontrakan para korban.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun media online ini, sang ibu diketahui berinisial MJ. Sedangkan anak perempuan berusia tiga tahun yang diduga di bunuh oleh ibu kandungnya tersebut berinisial AP.
Salah satu tetangga korban, Elik menyebut ibu dan anak tersebut ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan di dalam rumah kontrakannya. Di mana, sang ibu ditemukan tewas gantung diri di dapur.
"Ditemukan meninggal di dapur, kondisinya (ibu) sudah gantung diri pakai tali selendang," katanya saat ditemui di sela polisi melakukan olah TKP, Jumat (21/7/2023) siang.
Sedangkan anaknya ditemukan meninggal di kamar tengah dengan kondisi bersimbah darah karena luka sayatan urat nadi di pergelangan tangan. "Kalau anaknya (ditemukan meninggal) di kamar tengah, posisinya terlentang dan tangan bersimbah darah. Tadi saya lihat (foto) di HP Pak RT, ada pisau di dada anaknya," jelasnya.
Kejadian memilukan tersebut, baru diketahui oleh warga pada Jumat (21/7/2023) pagi sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu tetangga korban merasa curiga karena MJ yang biasanya terlihat beraktivitas di depan rumah, hari itu rumah kontrakannya terlihat sepi.
"Kejadiannya baru diketahui tadi pagi sekitar jam 07.30 WIB. Awalnya tetangga merasa curiga kok rumahnya sepi, padahal biasanya korban kelihatan (beraktivitas)," imbuhnya.
Baca Juga : KSOP IV Panarukan Situbondo Angkat Bicara Perihal Laka Laut Kapal Barang Putri Kuning
Lantaran curiga, salah satu tetangga akhirnya memeriksa beberapa sudut rumah dari jendela yang di penuhi dengan kaca tersebut. Ketika itu tidak ada tanda kehidupan dari dalam rumah. Tetangga bersama ketua RT setempat yang saat itu mendapati rumah tersebut sepi, akhirnya mencongkel jendela dan masuk untuk memeriksa ke dalam rumah.
Di situlah, baru diketahui jika korban meninggal dunia. Kejadian itupun dilaporkan kepada pihak kepolisian sebelum kemudian polisi melakukan serangkaian penyelidikan di lokasi kejadian.
Sementara itu, sehari sebelum para korban ditemukan meninggal. Para tetangga korban yang tinggal di sebelah rumah MJ dan putrinya, sempat mendengar suara teriakan. Namun para tetangga tidak bisa memastikan apakah keributan tersebut terjadi saat MJ diduga membunuh putrinya.
"Sejak kemarin (Kamis, 20/7/2023) rumahnya terlihat sepi, tapi kemarin sempat dengar anaknya jerit - jerit (berteriak)," tukas Elik yang dibenarkan oleh beberapa ibu - ibu yang duduk di sebelahnya saat media online ini mewawancarai mereka.