JATIMTIMES - Memberikan penampilan yang menyenangkan, Keroncong Woekir Batu asik memberikan lantunan lagu yang menghibur. Dibukanya kembali Bring Rahardjo yang mengusung tema Bring Munggah Level memberikan inovasi barunya yaitu “Back To Nature”. Maka dengan ini Bring Rahardjo resmi dengan inovasi terbarunya, dan hal menarik dari acara pembukaan pada kali ini adalah hiburan penampilan spesial dari Keroncong Woekir Batu. Membawakan beberapa lagu seperti salah satunya Berharap Tak Berpisah dari Reza Artamevia, Keroncong Woekir Batu sukses memeriahkan acara Re-Opening Bring Rahardjo. Seluruh pengunjung, tamu undangan dan para pelapak turut menikmati penampilan dari grup keroncong tersebut.
Keroncong Woekir sendiri merupakan salah satu band keroncong yang sudah ada sejak 2014. Mereka membawakan beberapa aransemen lagu modern dengan alunan ukulele yang menambah kesan jadul dan sederhana. Selain membawakan lagu dari Reza Artamevia yang berjudul Berharap Tak Berpisah, band yang asli berasal dari Batu ini juga membawakan lagu Cendol Dawet Pamer Bojo. Tak salah membawakan lagu tersebut, para pengunjung ikut bergoyang menikmati alunan lagu tersebut, bersama Mas Dimas selaku vokalis dari Keroncong Woekir Batu asik menyalurkan lantunan suara merdunya.
Baca Juga : Inilah 4 Ciri Wanita yang Dirindukan Surga dan Akan Menjadi Penghuninya
“Aku baru pertama kali datang ke Bring Rahardjo dan disini suasananya enak banget, adem, dingin, dan orangnya ramah-ramah jadinya aku juga enjoy menyanyikan beberapa lagu untuk menghibur para pengunjung dan pelapak yang ada disini bersama Keroncong Woekir Batu” Ujar Dimas, selaku vokalis dari Keroncong Woekir Batu.
Dalam rangkaian acara ini juga didukung dengan penampilan Tari Tradisional Banjar Kemuning dan Penampilan Gamelan oleh perkusi Bring Rahardjo. Hal yang paling menarik pada saat acara pembukaan ini adalah Makan Bambu 10 Meter. Kegiatan makan bambu merupakan sebuah simbolis dimana seluruh makanan dari pelapak yang ada di Bring Rahardjo di tata diatas bambu sepanjang 10 meter dan seluruh tamu undangan yang hadir bisa mencicipinya. Kegiatan Makan Bambu ini diikuti oleh Setya Ningsih (pengelola Bring Rahardjo), Wiwik Widyastuti S.Sos M.M (Ibu Kepala Desa), Pak Yohanes (penggagas Bring Rahardjo), awak media, Andy Wijaya (MC), influencer TikTok Mima (@mimndut) dan Queena Vinnda Arachim (@quhiiin), komunitas peduli lingkungan (iLitterless) serta Aldrin yang merupakan warga negara Singapura. Aldrin adalah pemilik Think Shift Design yaitu salah satu perusahaan dalam konsorsium SCII Hub yang merupakan pusat inkubasi bisnis yang akan bekerjasama dengan Universitas di Indonesia, dan sekaligus board member dari MHF (Memayu Hayuning Foundation).
Pembukaan kembali oleh Bring Rahardjo ini merupakan sebuah kolaborasi dari Kelompok Parama yang merupakan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang. Kolaborasi ini merupakan aksi nyata dari mata kuliah praktikum 3 Management Event di semester 6 yang diampu oleh Dosen Jamroji, S.Sos, M.Comms. Acara ini sukses mengundang beberapa masyarakat untuk ikut hadir dan mengembalikan rasa rindu terhadap Bring Rahardjo. Re-Opening yang mengusung inovasi Back To Nature diharapkan bisa menambahkan nilai dan daya tarik untuk pengunjung. Inovasi ini merupakan langkah para pengelola dan pelapak untuk mendukung gerakan cinta bumi dengan cara meminimalisir penggunaan bahan atau alat makan yang susah untuk terurai. Salah satu penerapannya adalah penggunaan piring dari rotan dengan dilapisi daun pisang untuk menambah unsur tradisional. Lainnya pengurangan penggunaan sendok plastik yang diganti dengan sendok kayu dan sendok stainless. Nah yang paling menarik adalah penggunaan batok kelapa untuk para pelapak Dawet, Wedang Angsle, dan menu hidangan yang berkuah lainnya.
Dercikan suara air menambahkan vibes alam untuk menikmati makanan tempo dulu, Bring Rahardjo menyajikan beberapa makanan berat, yaitu Nasi Jagung, Nasi Empok, Nasi Bakar, dan Lalapan Ayam. Bayangkan betapa nikmatnya menikmati sarapan dengan nuansa yang asri dan segar karena dipenuhi dengan pohon bambu yang dapat memenuhi kebutuhan oksigen kita.
Bring Rahardjo sendiri merupakan tempat wisata yang sangat cocok dijadikan tujuan berlibur di hari Minggu bersama keluarga. Terlebih jika pengunjung memiliki seorang anak kecil yang masih sangat senang bermain di air, sangat cocok nih karena di Bring Rahardjo memiliki wahana pemandian sumber mata air yang gratis tanpa dipungut biaya apapun. Sambil menemani anak bermain air, kita bisa menikmati menu-menu yang bisa membawa kita ke tempo dulu.
Sambil menikmati hidangan yang dijual, Bring Rahardjo juga memberikan penampilan musik tradisional khas Jawa yaitu gamelan. Lantunannya musik gamelan yang dimainkan menambahkan kesan jadul khas Jawa yang pastinya akan selalu dirindukan ketika berkunjung ke Bring Rahardjo.
Baca Juga : Hari Ini Kota Batu Cuaca Cerah Disertai Angin Kencang, Pohon Tumbang Tutup Jalan
Berkunjung ke Bring Rahardjo merupakan paket komplit dalam berwisata. Selain menyediakan makanan, disana juga tersedia wahana hiburan untuk anak kecil yaitu pemandian sumber mata air yang bisa digunakan dengan gratis. Selain itu, terdapat situs budaya cagar alam yaitu Situs Punden Sumber Jeding.
Dengan dibukanya kembali Bring Rahardjo dengan konsep baru diharapkan dapat meningkatkan antusias calon pengunjung untuk berkunjung ke Bring Rahardjo dan menjadikan Bring Rahardjo sebagai tempat wisata kuliner yang terpandang.
Jangan lupa untuk mengunjungi Bring Rahardjo yang kini sudah bisa dikunjungi setiap hari Minggu dari jam 8 pagi sampai habis.
Penulis: Yulianna Salsabila, merupakan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).