JATIMTIMES- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Blitar bersinergi dengan OPD terkait dan kelompok masyarakat dalam menyukseskan program pelayanan kependudukan.
Terkini, Dispendukcapil kembali turun ke masyarakat melaksanakan perekaman e-KTP bagi lansia di Panti Pondok Lansia Baitul Miftahul Jannah di Kelurahan Dandong, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Senin (17/7/2023).
Perekaman e-KTP bagi lansia di Panti Pondok Lansia Baitul Miftahul Jannah dilaksanakan secara sinergitas oleh Dispendukcapil dan Dinas Sosial Kabupaten Blitar. Selain lansia, dalam kegiatan ini Dispendukcapil yang menerjunkan tim jemput bola juga merekam e-KTP penduduk orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) yang dirawat dan hidup di pondok lansia itu.
Total ada 11 orang dari Panti Pondok Lansia Baitul Miftahul Jannah yang mengikuti perekaman e-KTP. 11 orang itu terdiri dari 10 laki-laki dan 1 perempuan.
“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada Dinas Sosial dan Dispendukcapil Kabupaten Blitar. Perekaman e-KTP ini penting sekali, karena ada beberapa orang dari panti pondok lansia ini yang tidak memiliki identitas. Hari ini yang terdata direkam 11 orang, tapi ada lagi yang lain yang disusulkan,” kata Ketua Yayasan Panti Pondok Lansia Baitul Miftahul Jannah, Muhammad Maarif.
Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Kabupaten Blitar Yudo Perasmono menyampaikan, memberikan pelayanan kepada lansia dan ODGJ merupakan tanggung jawab pemerintah. Dengan perekaman ini, pihaknya berharap dengan memiliki identitas ke depan ODGJ dan lansia yang tinggal di Panti Pondok Lansia Baitul Miftahul Jannah bisa mendapatkan pelayanan dan bantuan sosial dari pemerintah.
“Mereka (lansia dan ODGJ) ini di dinas kami istilahnya klien kalau di Dinas Kesehatan istilahnya pasien. Dengan memiliki e-KTP, kami ingin klien kami bisa mendapatkan BPJS dan Dinas Sosial juga akan memasukkan klien ke data DTKS supaya bisa mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Sudah jadi tanggung jawab kami untuk merawat dan memberikan bantuan kepada mereka,” kata Yudo.
Sebagai informasi, Panti Pondok Lansia Baitul Miftahul Jannah berdiri pada tahun 2018. Sejak awal berdirinya, panti yang dikelola secara swadaya ini fokus memberikan perawatan kepada lansia terlantar.
Di usia senjanya, para lansia itu banyak yang sudah tidak dalam kondisi terbaik. Dengan semangat cinta kasih, Muhammad Maarif merawat seluruh lansia ini panti ini seperti merawat orang tua sendiri.
Baca Juga : Solusi Hunian Anda, Graha Bangunan Hadirkan Lengkap Pilihan Cat Anti-Bocor Terbaik
Dalam menjalankan operasional Panti Pondok Lansia ini Arif dibantu oleh anak dan beberapa orang dekatnya. Panti Pondok Lansia Miftahul Jannah saat ini merawat lebih dari 40 orang lansia.
“Beliau-beliau ini kan sudah tua, kalau tidak ada identitasnya maka beliau-beliau ini akan sulit mendapatkan pengobatan. Oleh sebab itu sekali lagi kami sampaikan, perekaman e-KTP ini penting sekali bagi mereka,” imbuh Muhammad Maarif, Ketua Yayasan Panti Pondok Lansia Baitul Miftahul Jannah.
Tidak semuanya lansia itu kondisinya normal. Ada pula dari mereka yang masuk kategori ODGJ dan tidak sedikit dari mereka yang tidak memiliki identitas. Banyak lansia itu ditemukan terlunta-lunta di pinggir jalan dan ada pula yang diantarkan ke panti oleh relawan.
“Perekaman e-KTP hari ini baru pertama kalinya di panti kami. Awalnya kami tidak sampai berpikir kea rah sana (perekaman), tapi diarahkan oleh Dinas Sosial. Perekaman ini kami difasilitasi oleh Dinsos yang berkoordinasi dengan Dispendukcapil. Tidak semua yang ikut perekaman ODGJ, ada yang bukan ODGJ kita temukan di jalan dan tidak memiliki identitas,” pungkas Maarif.