JATIMTIMES - Pemprov Jatim melakukan stimulus perdagangan melalui kegiatan Misi Dagang. Salah satunya pada pertengahan tahun 2021 lalu, yang mana Pemprov Jatim menyelenggarakan kegiatan Misi Dagang di Provinsi Kepulauan Riau.
Seperti diketahui, Jatim dan Kepri adalah dua provinsi yang berbasis industri, pada tahun 2020 Industri Pengolahan berkontribusi sebesar 30,69% terhadap total PDRB Jatim, sedangkan kontribusinya bagi Kepri mencapai 41,65%.
Baca Juga : Viral, Acara Agama dan Tradisi di Bali Penuh Bendera Partai, Netizen: Malah Branding
Kontribusi yang sangat signifikan bagi pembentukan PDRB Provinsi Kepri, menempatkan Kota Batam sebagai jantung ekonomi provinsi yang dijuluki sebagai Bumi Segantang Lada ini. Sektor perdagangan Batam istimewa dengan ditetapkannya sebagai kota kawasan perdagangan bebas (Free Trade Zone), atau terbebas dari beberapa aturan adat, pajak, dan retribusi.
Pada saat itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka secara langsung pelaksanaan kegiatan Misi Dagang di hadapan 142 pelaku usaha yang terdiri dari 42 pelaku usaha dari Jatim dan 100 pelaku usaha Kepri. Dalam kesempatan itu, turut hadir Gubernur Kepulauan Riau, H. Ansar Ahmad, yang sekaligus terbentuk komitmen kerjasama pembangunan daerah yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang ditandangani oleh dua tersebut, untuk kemudian dapat ditindakanjuti dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama oleh Dinkop & UKM dan DPMPTSP dari dua provinsi.
“Provinsi Kepri merupakan salah satu mitra dagang utama bagi Jawa Timur dengan nilai bongkar sebesar Rp 21,47 miliar dan nilai muat sebesar Rp 194,77 miliar, sehingga total nilai bongkar muat Jatim dan Kepri mencapai Rp 216,24 miliar pada tahun 2020”, ungkap Khofifah saat itu.
Gayung pun bersambut, FORKOM SEJATIM (Forum Komunikasi Sedulur Jawa Timur), yang saat itu menaungi pelaku usaha dari Jatim saat misi dagang, berkunjung ke Jawa Timur. Mereka pun diterima langsung oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( DPMPTSP ) Provinsi Jawa Timur, Dyah Wahyu Ermawati.
Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua Bidang Usaha dan Perdagangan FORKOM SEJATIM, Ronito, menyampaikan bahwa pihaknya memiliki rencana pelantikan demi penguatan legalitas dan menyiapkan giat akbar, yaitu SEJATIM Festival 2023, Pesona Budaya Jawa Timur di alun-alun Engku Putri, Batam.
“Kami berharap terbuka pintu komunikasi dengan Pemprov Jatim, karena pelantikan, apalagi festival akbar, tidak akan bisa berhasil dan lancar tanpa dukungan ibu Khofifah. Beliau ini magnet dalam banyak hal. Jika beliau mendukung, maka itu menjadi oase yang sangat besar bagi kami di perantauan. Ibu Khofifah ini inspirasi bagi kami semua," ujarnya.
Baca Juga : Suami Aniaya Istri hingga Babak Belur Malah Bebas, Polisi Anggap Tindak Pidana Ringan
Senada, aktivis perempuan Lia Istifhama yang juga turut hadir, menyampaikan hal sama.
“Ibu Khofifah memang dimana-mana selalu menjadi pusat perhatian. Dan beliau memang secara nyata menjadi bagian sangat penting penguatan perdagangan regional. Multiplier effectnya jelas, Jatim dibawah tangan emas Ibu Khofifah, menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dalam negeri," beber perempuan berjilbab ini.
Sedangkan Dyah Erma menjelaskan agar FORKOM juga menjalin koordinasi dengan dinas lain terkait, diantaranya Disperindag Jatim dan Dinas Koperasi UMKM.
Adapun dalam kunjungan itu, juga turut hadir, diantaranya: Paulina Prasetianti (Kepala Seksi Bidang Perencanaan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Timur), Reni Setiawati (Gerai UMKM Nusantara), Sekretaris Forkom SEJATIM Farid Setyobudi, Bidang Usaha dan Perdagangan Arif Setiawan.