JATIMTIMES - Wakil Rektor Bidang AUPK UIN Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang, Prof Dr Hj Ilfi Nurdiana MSi dipercaya menjadi moderator dalam diskusi panel membahas tema "Kitab Kuning dan Tantangan Peradaban Dunia Baru". Hadir dua narasumber yang juga tokoh NU yaitu Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas'udi dan Prof Dr KH M Machasin MA.
Diskusi panel tersebut dalam rangkaian Halqah Ulama Nasional Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan di Ponpes Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, belum lama ini. Halaqah Ulama Nasional Nahdlatul Ulama sendiri merupakan kegiatan penting yang dihadiri oleh para ulama dan tokoh agama untuk membahas isu-isu terkini dan memberikan pandangan terkait tantangan dalam menjaga keaslian dan relevansi ajaran Islam di era modern.
Baca Juga : Soal Isu Al-Zaytun Punya Backingan Partai Politik, Moeldoko : Dari Dulu Begitu, Kenapa Jelang Pemilu Ribut?
Ning Ilfi, sapaan akrab Wakil Rektor Bidang AUPK itu, memaparkan, bahwa metode belajar Kitab Kuning yang selama ini dianggap sangatlah sulit diperlukan terobosan agar tetap bisa dipelajari dengan mudah pada era 4.0 ini. Selama ini, dalam proses belajar Kitab Kuning memang menjadi sebuah problem tersendiri, sehingga kemampuan membaca mereka masih minim.
"Kemampuan membaca dan mengkaji kitab kuning memang mengalami penurunan," ujarnya.
Terlebih lagi, banyak anggapan bahwa pembahasan kitab kuning dalam era digital ini tidak lagi relevan dengan zaman. Oleh karena itu, pembahasan kitab kuning tidak bisa terlepas dari peran kiai, guru, dan juga persoalan akhlak terhadap para santri.
Membaca Kitab Kuning sendiri, bagi para santri dan kiai menghadapkan mereka pada berbagai produk ilmu, seperti fikih, aqidah, dan muamalah. Untuk itulah, menurutnya perlu ada terobosan untuk semakin mempermudah dalam mempelajari Kitab Kuning.
"Intinya, keberadaan kitab kuning ini harus bisa menerima keterbukaan pemikiran. Sehingga kitab kuning dapat lebih fleksibel dan dekat dengan masyarakat," tegasnya.
Baca Juga : Masih Beroperasi, Seorang PSK Eks Lokalisasi Bandengan Terjaring Satpol PP Situbondo
Pihaknya berharap, terdapat terobosan yang menarik dalam metode mempelajari Kitab Kuning. Hal ini tentu agar minat belajar para generasi mudah terhadap Kitab Kuning semakin meningkat. Semua pihak pun diharapkan dapat juga mengikuti perkembangan agar Kitab Kuning dapat terus berkembang dan bermanfaat dalam menghadapi dinamika zaman.
Sementara itu, dalam diskusi panel tersebut, Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas'udi dan Prof Dr KH M Machasin MAmenyampaikan paparan dan pandangan mereka terkait tantangan yang dihadapi dalam mempelajari ataupun memahami Kitab Kuning.
Dua tokoh NU tersebut sepakat, jika mengatasi penurunan minat dalam mempelajari Kitab Kuning dengan sebuah inovasi atau metode pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman. Sehingga, minat mempelajari Kitab Kuning ini semakin meningkat dan tidak turun.