JATIMTIMES - Ketua Pengurus APEKSI, Bima Arya menanyakan pendapat Ganjar Pranowo mengenai sosok Anies Baswedan dan Prabowo Subianto yang akan menjadi rival di Pilpres 2024 sebagai calon presiden (capres).
Pertanyaan itu diajukan Bima di hadapan seluruh Wali Kota saat rapat kerja nasional (Rakernas) APEKSI ke XVI di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (13/7).
Baca Juga : Menelusuri Jejak Kerajaan Surabaya, Kerajaan Besar Pesaing Mataram dan Sultan Agung
"Boleh tidak kami iseng sedikit. Kita ingin pemilu sejuk dan kontestasi gagasan. Satu kata tentang Pak Prabowo?" tanya Bima.
"Senior," jawab Ganjar.
"Satu kata Pak Anies?," tanya lagi Bima.
"Teman," jawab Ganjar yang disambut riuh.
Usai menjawab pertanyaan itu, Ganjar lalu bercerita bahwa dirinya sempat menjadi juru kampanye Prabowo ketika berpasangan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Pilpres 2009 lalu.
"Dengan segala hormat dengan Pak Prabowo saya pernah jadi jurkam pak Prabowo ketika Megawati-Prabowo. Kami kalah," kata Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar bercerita menjadi juru kampanye (jurkam) Jokowi ketika maju di Pilpres 2014 dan 2019. Kala itu, Jokowi berhadapan dengan Prabowo yang juga maju sebagai capres.
Namun, ia mengatakan kini Prabowo bergabung dengan pemerintahan Jokowi sebagai menteri Pertahanan. "Dan sampai saat ini kita baik-baik saja," kata dia.
Ganjar mengatakan Anies merupakan temannya ketika sama-sama berkuliah di Universitas Gadjah Mada. Bahkan, ia sempat menginap di satu hotel yang sama ketika menjalani ibadah haji beberapa waktu lalu dengan Anies.
"Dengan mas Anies teman saya kuliah. Kami berteman lama sekali. Kita ledek-ledekan gaya mahasiswa saat di UGM dulu. Asik-asik saja. Dan pas haji kita kemarin kita bareng-bareng sarapan tiap hari bareng bercanda. Apa yang mau kita sakiti dari kawan-kawan kita?" kata dia.
Pada kesempatan yang sama, saat Ganjar diajukan pertanyaan mengenai pasangannya di Pilpres 2024, ia hanya menjawab singkat pertanyaan itu.
"Sebentar lagi," singkat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dua periode ini sambil berlalu pergi.
Ganjar juga enggan berkomentar terkait pertemuan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang juga merupakan Bacapres Pemilu 2024.
Pada kesempatan itu, Ganjar juga membahas soal pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan. Ia menyebut rencana pemindahan IKN itu bukan sekadar memindahkan tempat.
Baca Juga : Konsisten dan Peduli Berdayakan Koperasi, Wali Kota Malang Didapuk Dekopin Jadi Pembina Koperasi Andalan
"Kenapa pak presiden memindahkan ibu kotanya ke wilayah Kalimantan? Itu bukan pindahkan tempat loh. Tapi memindahkan mindset," kata Ganjar
Ia lalu mengatakan pemindahan Ibu Kota ke Nusantara akan mewujudkan mimpi Indonesia di masa depan. Baginya, pemindahan ini tak sekadar memindahkan fisik, melainkan juga mengubah perilaku masyarakat Indonesia yang ke depannya.
Ganjar pun berharap pusat pertumbuhan Indonesia dapat terdistribusi secara merata ke berbagai wilayah.
"Nanti ada perilaku, ada cerita ekonomi hijau dan ekonomi biru itu dalam desain besar yang ada di sana. Harapannya biasanya kalau gulanya ditaruh di situ, semutnya akan datang. Maka kemudian apa yang diusulkan tadi bagaimana Kalimantan dikelola, saatnya kita berbicara," kata dia.
Ganjar menjelaskan bahwa sistem transportasi di IKN nantinya haruslah sudah menggunakan mobil listrik sehingga bisa menekan emisi karbon.
"Kita akan bicara sistem transportasinya dengan teknologi baterai yang kemudian nol karbon, dalam arti tidak ada polusi atau di-reduce sebanyak-banyaknya," jelasnya.
Selain sistem transportasi yang harus menggunakan mobil listrik, pengelolaan sampah di IKN nanti harus jauh lebih baik. Menurut Gubernur Jawa Tengah dua periode itu, seluruh sumber daya yang digunakan di IKN harus merupakan sumber daya yang tidak mencemari.
"Kita bicara pengelolaan sampah yang jauh lebih baik. Kita bicara semua energi yang tidak berbasis pada sumber daya yang mencemari dan itu adalah masa depan," paparnya.
Tak hanya itu, sistem infrastruktur teknologi informasi di IKN juga sudah harus maju. Hal itu penting agar kreativitas bisa terus berkembang dan tidak terbatas agar pembangunan IKN bisa lebih baik.
"Dengan infrastruktur teknologi informasi yang baik maka seluruh imajinasi dan kreasi akan berkembang di sana. Sehingga dugaan saya, lebih banyak creative hub nanti yang akan muncul di sana, karena anak-anak yang punya potensi itu nanti akan mengembangkan dan mengendalikan dari tempat-tempat itu. Sudah banyak contoh seperti Silicon Valley begitu ya, antara lain," dia memungkasi.
Diketahui, Ganjar Pranowo memenuhi undangan Rakernas XVI APEKSI 2023 di Kota Makassar. Dalam Rakernas tersebut, Ganjar memaparkan gagasannya untuk Indonesia ke depan yang lebih baik di depan 98 Wali Kota Se Indonesia.
Selain memaparkan gagasannya, sejumlah Wali Kota melontarkan pertanyaan dan dijawab langsung oleh Ganjar. Sesi pemaparan gagasan dan tanya jawab terhadap Ganjar dalam Rakernas APEKSI tersebut berlangsung sekitar 1 jam lebih.