free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Jika 7 Hari Korban Pantai Jembatan Panjang Tak Ditemukan, Pencarian Kemungkinan Akan Diperpanjang

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

11 - Jul - 2023, 04:14

Placeholder
Personel gabungan yang dilibatkan dalam pencarian korban hilang terseret ombak di Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap, saat melaksanakan apel dan pengarahan sebelum bergerak melakukan pencarian. (Foto: Ashaq Lupito/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Proses pencarian korban hilang terseret ombak Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap memasuki hari ketiga, Senin (10/7/2023). Hingga menjelang petang, keberadaan tiga dari lima korban hingga kini belum ditemukan.

Dari pantauan di lokasi, sedikitnya ada sekitar 100 personel gabungan yang dilibatkan dalam pencarian. Personel yang dikerahkan tersebut, melakukan penyisiran melalui darat, laut, hingga udara.

Baca Juga : Jalan Retak Pasca Banjir di Malang, Khofifah: Sepertinya Juga Dialami Blitar, Trenggalek, Pacitan dan Ponorogo

Khusus penyisiran melalui udara, Tim Sar mendapat bantuan dari komunitas drone dan pesawat hingga helikopter. Namun, semenjak pencarian dimulai hingga Senin (10/7/2023) petang, tiga korban belum juga ditemukan.

Belum ditemukannya para korban tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kepala Kantor SAR Surabaya Muhammad Hariyadi, saat ditemui di Pos Induk Pencarian yang berlokasi di Pantai Jembatan Panjang Tanjung Sirap, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang pada Senin (10/7/2023).

"Untuk pencarian hingga hari ketiga, dilaporkan pencarian hingga saat ini di lapangan kondisi (seperti, red) kemarin. Cuaca tidak menentu, yang sekarang agak cerah tapi di sebagian pada beberapa titik terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," ucapnya.

Selain terjadi hujan di sejumlah titik, di sekitar lokasi pencarian hembusan angin juga cukup kencang. Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi personel gabungan yang dilibatkan dalam pencarian pada Senin (10/7/2023). "Angin yang lebih mendominasi untuk saat ini," imbuhnya.

Jika dibandingkan sebelum memasuki pencarian hari ketiga, wilayah yang dilakukan penyisiran terpantau diperluas. Dari yang sebelumnya personel terbagi menjadi enam search and rescue unit (SRU), pada Senin (10/7/2023) personel terbagi menjadi tujuh SRU.

"Fokus pencarian kita luaskan area pencarian jadi tujuh sektor. Dari kemarin pada hari kedua kita ada enam sektor, sekarang kita luaskan jadi tujuh sektor," imbuhnya.

Hariyadi menambahkan, untuk mengisi tujuh sektor tersebut, ratusan personel gabungan telah dilibatkan dalam pencarian pada Senin (10/7/2023). "Total personel gabungan yang terlibat dalam operasi SAR terhadap dua WNA dan tiga WNI itu, berkisar 90 hingga 100 orang," jelasnya.

Menurutnya, ratusan personel yang dilibatkan dalam proses pencarian tersebut juga terdiri dari unsur pemerintahan, TNI, Polri, hingga beberapa lapisan masyarakat seperti kelompok masyarakat pesisir hingga nelayan.

"Termasuk juga dengan pergerakan jukung atau sampang yang kita miliki dari Basarnas," tuturnya.

Sebelumnya, pesawat hingga helikopter dan drone juga turut dilibatkan dalam pencarian untuk melakukan penyisiran melalui udara. Namun, hingga pencarian hari ketiga, sayangnya tiga korban lainnya tersebut belum juga ditemukan.

Baca Juga : Jenguk Korban Longsor Ampelgading Malang, Gubernur Jatim Ingatkan tentang Mitigasi Bencana

Terkait hal itu, Hariyadi mengaku akan tetap melakukan pencarian sesuai dengan standart operating procedur atau SOP. Yakni pencarian selama tujuh hari.

"Apabila korban sudah ditemukan belum sampai di hari ketujuh, intinya operasi SAR bisa dinyatakan selesai. Apabila tidak ditemukan, kita tetap melaksanakan sampai dengan SOP pada hari ketujuh," timpalnya.

Jika kemungkinan terburuk terjadi, yakni hingga hari ketujuh tiga dari lima korban tak kunjung ditemukan, Hariyadi menyebut tidak menutup kemungkinan proses pencarian akan tetap dilakukan.

"Apabila ada perkembangan, tidak menutup kemungkinan bahwa operasi tetap kita lanjutkan. Bukan berarti operasi SAR harus dihentikan, (tapi, red) dilanjutkan dengan pemantauan," pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan, identitas kelima korban yang dilaporkan sempat hilang terseret ombak pada Sabtu (8/7/2023) tersebut, satu diantaranya bernama Ana Brieva Ramirez. Perempuan 24 tahun itu merupakan warga negara Spanyol.

Sedangkan satu warga negara asing (WNA) lainnya yang juga dikabarkan hilang bernama Jana Olivia Soland. Perempuan 24 tahun itu merupakan warga negara Swiss.

Sementara itu, untuk tiga korban lainnya merupakan warga negara Indonesia (WNI). Ketiganya masing-masing diketahui bernama Made Indra, Bayu, dan M Ruspandi alias Pendik.

Dari kelima korban tersebut, dua diantaranya telah ditemukan dalam keadaan selamat. Mereka adalah korban atas nama Pendik dan WNA asal Spanyol.


Topik

Peristiwa Mahasiswa UB tenggelam terseret ombak fakultas kedokteran UB pantai malang selatan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Sri Kurnia Mahiruni