JATIMTIMES - Banyak ruas jalan yang mengalami keretakan hingga rusak parah pasca terjadinya banjir dan tanah longsor di Kabupaten Malang yang disebabkan oleh intensitas hujan deras secara terus menerus mulai Kamis (6/7/2023) hingga Jumat (7/7/2023).
Setidaknya, berdasarkan update data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang per hari Minggu (9/7/2023) pukul 16.00 WIB, sebanyak enam kecamatan yang terdampak banjir dan longsor.
Baca Juga : Heboh Air Sungai di Pamekasan Tiba-Tiba Berwarna Merah Seperti Darah
Di antaranya Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Gedangan, dan Pagak. Dari enam kecamatan itu, sebanyak 21 desa terdampak banjir dan tanah longsor.
Untuk bencana banjir menyasar Kecamatan Ampelgading, Gedangan, Sumawe, dan Tirtoyudo. Setidaknya 988 KK dengan jumlah 3.791 penduduk terdampak banjir luapan.
Sedangkan untuk bencana tanah longsor menyasar Kecamatan Ampelgading, Dampit, Gedangan, Sumawe, dan Tirtoyudo. Sebanyak 29 KK dengan 108 penduduk menjadi korban bencana tanah longsor. Di mana satu orang di antaranya meninggal dunia dan dua orang lainnya mengalami luka-luka.
Dari bencana banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras secara terus menerus ini, sejumlah ruas jalan mengalami keretakan dan kerusakan yang menghambat akses masyarakat.
Beberapa di antaranya yang vital yakni Jembatan Kali Glidik 2 di Desa Sidorenggo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang yang terputus dan ruas jalan di Desa Sumbertangkil dan Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo retak dan ambrol.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa pun berkesempatan melakukan kunjungan kerja ke wilayah Kabupaten Malang untuk meninjau langsung lokasi bencana dan korban luka-luka.
Baca Juga : Jenguk Korban Longsor Ampelgading Malang, Gubernur Jatim Ingatkan tentang Mitigasi Bencana
Alhasil, menurut orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim ini, keretakan di sejumlah ruas jalan di Kabupaten Malang tersebut, diprediksi juga terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Jatim.
"Retakan itu sepertinya juga dialami Kabupaten Blitar, dan juga Trenggalek, Pacitan, dan Ponorogo. Jadi lempengan tanahnya ini kemungkinan berkait," ujar Khofifah, Senin (10/7/2023).
Sementara itu, Khofifah didampingi Bupati Malang HM Sanusi beserta jajarannya langsung meninjau beberapa ruas jalan dan lokasi bencana yang ada di wilayah Desa Druju dan Desa Sumberagung, Kecamatan Sumawe, serta beberapa wilayah lainnya.