free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Survei Pengaruh Logo Halal pada Pembelian Produk, Ini Hasil Surveinya

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Dede Nana

05 - Jul - 2023, 21:09

Placeholder
Ilustrasi makanan halal (pixabay)

JATIMTIMES - Logo halal ternyata berpengaruh pada kepercayaan konsumen. 

Terbukti dari hasil survei sebuah perusahaan riset berbasis digital, 93 persen responden menyebut logo halal pada produk makanan merupakan hal yang sangat penting dan menjadi pertimbangan yang paling utama saat membeli sebuah produk.

Dari laporannya, logo halal ini membuat para konsumen merasa aman akan produk yang mereka beli. Persentasenya ada 75 persen dari total responden yang terlibat. 

Baca Juga : Ikuti Pelatihan RT Keren Kota Blitar, Warga Tlumpu RT 2 RW 3 Mantap Ingin Jadi Pengusaha Kue Kering

Kemudian, ada 63 persen respon yang merasa pencantuman logo halal ini menjamin kualitas atau mutu produk yang dibeli.

Selain itu, ada juga konsumen muslim yang mengatakan, membeli produk dengan logo halal sudah menjadi prinsip dalam hidup sebanyak 44 persen responden dan karena alasan sudah terbiasa dinyatakan sebanyak 25 persen responden.

Eileen Kamtawijoyo Co-Founder dan Chief Operating Officer (COO) Populix diolah dari marketeers mengungkapkan, bahwa logo halal ini menjadi sebuah hal yang penting bagi konsumen muslim di Indonesia saat membeli produk makanan atau minuman. 

Terlebih lagi, nilai transaksi belanja produk halal dari umat muslim Indonesia mencapai US$ 135 miliar per tahun.

"Hal ini patut menjadi perhatian terutama bagi industri makanan dan minuman di Indonesia, untuk lebih memperhatikan pencantuman logo halal pada kemasan,” katanya.

Ada 83 persen responden yang mempunyai pertimbangan lain selain karena adanya logo halal. Sedang mereka yang juga melihat informasi kandungan dalam sebuah produk yang dibeli ada 80 persen responden.

Selain itu, ada juga responden yang mempertimbangkan kemasan ramah lingkungan dalam pembelian sebuah produk. 

Persentasenya ada 52 persen. Selanjutnya ada pertimbangan membeli karena produk buatan dalam negeri dinyatakan 25 persen, pertimbangan kemasan yang dapat digunakan ulang ada 22 persen dan produk yang diproduksi di luar negeri ada 7 persen. 

90 persen responden umat muslim juga menyatakan, bahwa aspek lain selain logo halal yang tak kalah penting adalah pencantuman informasi kandungan produk yang jelas.

Baca Juga : Prabowo Akui Berharap Ganjar Jadi Wakilnya di Pilpres 2024

Selain itu, alasan 75 persen responden lainnya ketika membeli adalah produk tersebut dapat memenuhi kebutuhannya.

Meski logo halal dianggap penting, sebagian responden ada juga yang tidak mempertimbangkan pencantuman logo halal saat membeli sebuah produk. 

Ada 48 persen responden beralasan bahwa telah banyak mengetahui jika produk di Indonesia banyak yang halal, Namun belum bisa mendapatkan logo halal. 

Disisi lain, bahkan ada juga mereka yang meyakini jika semua produk di Indonesia sudah pasti halal. Alasan ini dinyatakan oleh 34 persen responden. 

Ada pula responden yang menilai kurang pentingnya logo halal selama mereka tidak mengkonsumsi produk tersebut. Ada 27 persen responden yang menyatakan hal ini. 

Sedang 19 persen responden menyatakan bahwa logo halal kurang penting dibandingkan hal lain yang dicari pada suatu produk. 

Sementara itu, survei ini dilakukan pada Maret 2023. Ada 1.014 responden yang dilibatkan, baik itu laki-laki dan perempuan. Dari segi usia, responden yang terlibat berusia 17 hingga 55 tahun.


Topik

Serba Serbi logo halal survei logo halal logo halal produk



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Dede Nana