JATIMTIMES - Ketika ingin menjalani Program Hamil (Promil), fokus bukan hanya kepada kondisi sang istri. Namun, kondisi suami juga penting untuk menjadi perhatian. Kualitas sperma suami perlu dilakukan analisis agar nantinya dalam program hamil dapat berjalan sesuai dengan harapan.
Dokter spesialis Andrologi, Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma Malang, dr Rangga Pragasta SS Sp And menjelaskan, bahwa pemeriksaan analisis sperma merupakan hal yang sangat penting. Proses ini dilakukan untuk melakukan evaluasi terhadap kesuburan seorang pria.
Baca Juga : Wabup Resmikan Museum dan Perpustakaan Letkol dr R.M. Soebandi
"Nomor depan ini dapat memberikan informasi mengenai kualitas sel sperma seorang pria, mulai dari jumlahnya, pergerakannya hingga bentuknya," terang dr Rangga.
Dalam proses analisis sperma ini ada beberapa tahapan. Pertama, adalah persiapan. Pada tahap persiapan, sang suami disarankan untuk melakukan puasa berhubungan intim, minimal dua hari sampai maksimal tujuh hari.
"Jadi pada tahapan ini, suami tidak perlu puasa makan atau minum, hanya perlu puasa tidak melakukan hubungan seksual selama 2 sampai 7 hari," jelasnya.
Tahapan selanjutnya adalah, tahap pengambilan sampel atau bahan yang akan diperiksa, yakni cairan mani atau sperma dari pria. Pada tahapan ini, proses pengambilan atau pengumpulan cairan mani biasanya dilakukan dengan cara masturbasi.
Pada proses ini, sebaiknya tidak disarankan menggunakan pelicin apapun karena dikhawatirkan akan mengganggu hasil dan kualitas dari pemeriksaan analisa sperma.
Kemudian, untuk lokasi dan tempat pengambilan sampel cairan sperma, dapat dilakukan di laboratorium tempat pemeriksaan.
Bilamana dalam pengambilan sampel cairan sperma pasien berkenan untuk dilakukan di rumah, hal dapat saja dilakukan pasien. Akan tetapi, terdapat catatan yang harus diperhatikan oleh pasien.
Sampel cairan mani juga tidak boleh dimasukkan kedalam sembarang tempat. Tempat atau wadah untuk sampel cairan mani ini harus benar-benar steril. Wadah akan disediakan oleh laboratorium tempat pasien memeriksakan diri.
"Jawabannya boleh, asalkan pada saat pengambilan sampel di rumah, mulai waktu dari pengeluaran hingga sampai meja pemeriksaan tidak lebih dari satu jam," jelas dr Rangga.
Jika dalam proses pemeriksaan atau analisis sperma pasien sebelumnya tengah mengkonsumsi obat-obatan jenis apapun, pasien diharapkan untuk menyampaikan kepada petugas medis. Termasuk juga, jika terdapat cairan mani yang tumpah atau tidak masuk kedalam wadah penampungan.
Jika pasien sudah melakukan seluruh tahapan-tahapan tadi, maka proses selanjutnya hanya perlu menunggu saja hasil dari proses analisis sperma di laboratorium. Proses analisis sperma sendiri tidak memakan waktu yang lama. Waktu yang dibutuhkan analisis kurang lebih sekitar 1 sampai 2 jam.
"Jika anda masih ada pertanyaan tentang seputar proses analisis sperma, anda bisa berkunjung ke Poli Andrologi yang ada di RSI Unisma untuk berkonsultasi dengan saya dr Rangga Pragasta SS Sp And," pungkasnya.